wanitaindonesia.co – Yayasan Pendidikan Astra-Michael D. Ruslim (YPA-MDR) berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam memajukan pendidikan Indonesia di wilayah prasejahtera melalui pola pembinaan empat pilar yaitu akademi, karakter, seni budaya dan kecakapan hidup yang adaptive, innovative dan berdampak. Hingga saat ini pembinaan sudah dilakukan kepada lebih dari 1.500 guru dan 23.800 siswa.
Ketua Pengurus YPA-MDR Herawati Prasetyo memaparkan program bantuan pendidikan YPA-MDR telah menyentuh 111 sekolah jenjang SD, SMP dan SMK sebagai konsep Sekolah Eskalator dan tersebar di 13 Kabupaten yang berada di Provinsi Lampung, Banten, Jawa Barat, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Tengah dan Nusa Tenggara Timur
“Serangkaian program pembinaan secara konsisten kami lakukan dan telah menghasilkan outcome yang membanggakan dari Bapak Ibu Kepala Sekolah, Guru dan Siswa siswi binaan melalui torehan prestasi dari berbagai bidang pendidikan,” ujarnya.
Diantaranya yaitu prestasi di tingkat Nasional seperti Olimpiade Sains Nasional (OSN), Olimpiade Guru Nasional (OGN) Prestasi Festival & Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N), Olimpiade Olahraga Siswa Nasional dan lomba inovasi pembelajaran, sekolah terakreditasi A dan tersertifikasi ISO 9001:2015, mendapatkan predikat Sekolah Adiwiyata dan mampu memproduksi produk berbasis kearifan lokal.
Adapun program-program unggulan YPA-MDR yang menunjang kemajuan kualitas pendidikan di sekolah-sekolah binaan sebagai berikut :
Untuk peningkatan kompetensi guru dan siswa, YPA-MDR bekerjasama dengan pihak-pihak Narasumber yang kredibel dalam melakukan pembinaan 4 Pilar yaitu Akademik, Karakter, Seni Budaya dan Kecakapan Hidup.
Program-program pembinaan yang dilakukan seperti Pelatihan management sekolah, Pelatihan Metode berhitung Gampang Asyik dan Menyenangkan (GASING), Program Berbagi Inspirasi Insan Astra, Program Kewirausahaan SMK, Pelatihan Keberagaman Kebhinekaan, 4 karakter dasar (Bersih, Disiplin, Respek dan Daya Juang), Pelatihan Tari dan Musik tradisional, Pembentukan Sanggar Anak Seni Nusantara, Pelatihan karya produk Kearifan Lokal (Batik, Tenun dan Tapis) dan juga Revitalisasi Komite Sekolah.
Dalam rangka akselerasi peningkatan mutu pendidikan di Nusa Tenggara Timur, sejak 2019 YPA-MDR menginisiasi program Semangat Indonesia Cerdas dengan menugaskan 13 orang guru-guru muda yang tergabung dalam Guru Muda Garda Depan (GMGD) selama satu tahun di sekolah-sekolah binaan yang ada di area Rote Barat, Kabupaten Rote Ndao sekaligus menjadikan Rote Barat sebagai Kecamatan Cerdas Berprestasi.
Sebagai dukungan dan pengembangan dari program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MB-KM) yang dicanangkan oleh pemerintah, YPA-MDR mengawali tahun ini dengan melakukan program Kampus Mengajar Kemitraan dengan menugaskan 13 mahasiswa-mahasiswi di sekolah-sekolah binaan yang ada di Kabupaten Kupang khususnya di area Amarasi Selatan dan Takari.
Yakni dengan fungsi sebagai berikut: mitra sekolah dan orang tua dalam kegiatan belajar mengajar serta menajerial sekolah pendamping guru dan siswa dalam pembelajaran literasi, numerasi dan adaptasi teknologi membudayakan karakter CerDAS disekolah binaan sesuai dengan value YPA-MDR yaitu Cermat, Dinamis, Antusias dan Sinergis
“Menjawab tantangan di era digital, YPA-MDR mendorong program Sekolah berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan pemenuhan ketersediaan sarana dan prasarana untuk menunjang Digitalisasi sekolah sekaligus mendukung terlaksananya program literasi digital di sekolah binaan,” tambah Herawati Prasetyo.
YPA-MDR juga telah meluncurkan School Collaboration System yang merupakan aplikasi berbasis website untuk memfasilitasi guru dalam membantu Persiapan, Pelaksanaan dan Evaluasi Pembelajaran yang terintegrasi dalam proses digital atau e-learning.
Data menunjukan bahwa hingga saat ini terdapat 645 pengguna aktif dan tersedia 3.028 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang buat oleh guru-guru binaan.
Demi kemudahan akses informasi, YPA-MDR telah membuka jaringan internet Very Small Aperture Terminal (VSAT) untuk 12 sekolah binaan di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang tersebar di Kecamatan Amarasi Selatan, Takari dan Rote Barat sebagai upaya mendukung digitalisasi sekolah binaan.
“Upaya nyata YPA-MDR tersebut sangat mendukung terselenggaranya kegiatan belajar mengajar secara online di awal masa pandemi covid-19 dan menjadi bagian dari inovasi metode pembelajaran hingga saat ini,” tambahnya.
Dikatakan Herawati Prasetyo, melestarikan budaya Indonesia menjadi bagian yang tak terpisahkan dari pembinaan yang dilakukan khususnya pada pilar kecakapan hidup. Pada 2021, YPA-MDR mendirikan Komunitas Pembatik Cilik yang terdiri dari siswa-siswi berbakat lintas sekolah binaan di area Kampung Berseri Astra (KBA) Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul dan tahun ini akan dikembangkan menjadi Kampung Pembatik Cilik Gedangsari.
Komunitas ini juga akan merambah ke area Pandak, Kabupaten Bantul sebagai panggung bagi anak untuk mengeksplorasi kreatifitas dalam membatik.
“YPA-MDR mengapresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak terkait yang bersama -sama telah mendukung dan turut berkontribusi memajukan dunia pendidikan khususnya di daerah prasejahtera,” tutupnya.