wanitaindonesia.co – Rumah Sang Pitung di Marunda, Jakarta Utara, Indonesia, ialah satu dari sedikit rumah pentas Betawi yang tertinggal. Rumah pentas ini ialah representasi kediaman pentas warga Betawi yang bermukim di wilayah- wilayah Pantai. Rumah ini jadi museum serta masuk dalam cagar adat Tidak dikenal bila persisnya Rumah Sang Pitung dibuat. Diperkirakan gedung itu dibentuk pada era ke- 20. Rumah pentas yang kerap pula diucap Rumah Besar Marunda ini mendekati dengan rumah konvensional Kaum Bugis.
Baca Juga : Yukk Liburan Ke Taman Mini
Rumah ini sebelumnya kepunyaan Haji Saipudin, seseorang saudagar banyak bos ikan asal Makassar( pangkal lain berkata Haji Saipudin merupakan majikan sero, ataupun konglomerat kapal). Haji Saipuddin dipercayai ialah kawan akrab Sang Pitung. Pitung ditengarai cuma sebagian kali mampir di rumah itu( diperkirakan pada dekade 1890- an). Singgahnya Sang Pitung terakhir kali merupakan dalam bagan bersembunyi dari buruan angkatan Belanda dengan dakwaan merampok. Penguasa DKI Jakarta awal kali memugar rumah pentas yang ditopang oleh 40 buah pilar itu pada tahun 1972.. Lebih dahulu pada tahun yang serupa gedung ini dibeli oleh Pemprov DKI Jakarta dari generasi( pakar waris) H. Saipudin. Gedung itu saat ini jadi museum serta masuk dalam cagar adat bersumber pada SK Gubernur Nomor. 475 tahun 1993 serta SK Menteri Nomor. 140 atau Meter atau 1998.[2] Badan yang berikan julukan rumah asli Betawi Pantai ini selaku rumah Sang Pitung merupakan Museum Nasional.
