Jumat 20 Juni 2025
Wanita Indonesia
Advertisement
  • HOME
  • WARTA
  • WISATA
  • TEKNOLOGI
  • GAYA HIDUP
  • TIPS
  • PARENTING
  • WANITA HEBAT
  • RESEP
  • INDEX
No Result
View All Result
Wanita Indonesia
  • HOME
  • WARTA
  • WISATA
  • TEKNOLOGI
  • GAYA HIDUP
  • TIPS
  • PARENTING
  • WANITA HEBAT
  • RESEP
  • INDEX
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Morning News
Home WANITA HEBAT

Mau Lepas atau Mulai Berjilbab, Tugasmu Cuma Hormati Mereka

redaksi by redaksi
Oktober 14, 2021
0
Mau Lepas atau Mulai Berjilbab, Tugasmu Cuma Hormati Mereka

Pakai Jilbab Syari atau Tidak Hormati Keputusan Perempuan

READ ALSO

Ratu Ratna Ajak Masyarakat Lawan Polarisasi Politik

13 Tahun Rayakan Kilau Persahabatan dari Koleksi Lebaran 2022

wanitaindonesia.co – Setelah saya belajar pemahaman agama yang inklusif terhadap perempuan, saya cenderung lebih menghormati apapun keputusan mereka terkait dengan jilbabnya.

Sebagai perempuan yang dibesarkan dalam keluarga Minang dan Muslim taat, orang tua saya terutama ibu, sangat memperhatikan pendidikan agama. Menurutnya, pendidikan agama harus diberikan sejak dini. Oleh sebabnya, enggak heran, dari TK saya sudah dimasukkan ke sekolah agama hingga di bangku SMP. Ibu juga mengajarkan saya untuk menutup aurat dengan jilbab, sebelum orang-orang mengikuti tren jilbab syari.

Awalnya, saya berpikir mengenakan jilbab memang kewajiban perempuan untuk menutup aurat. Namun, saya agak bingung saat muncul omongan-omongan, seperti “Pakai jilbabnya, nanti ayah sama saudara laki-laki kamu yang ikut berdosa karena kamu enggak berjilbab.” Saya pun bertanya-tanya, kok mereka yang menanggung dosa saya, padahal katanya setelah dewasa, urusan dosa akan ditanggung sendiri.

Saat itu, saya merasa resah dengan hal ini. Saya merasa ada yang ganjil dengan bagaimana ibu saya mengajarkan tentang jilbab dan jilbab syari pada saya. Seakan-akan, hidup sebagai perempuan itu serba salah, tidak berjilbab salah, belum berjilbab syari juga salah. Selain itu, saya juga mendengar banyak cerita soal hukuman bagi perempuan yang tak berjilbab, termasuk digantung di api neraka, digantung bagian lidahnya, dan hukuman-hukuman super mengerikan lainnya.

Alih-alih semakin taat menggunakan jilbab syari, saya malah semakin mempertanyakan ajaran agama yang diajarkan ibu saya. Bagaimana bisa hanya karena perempuan memutuskan untuk tidak berjilbab atau belum berjilbab syari, konsekuensinya besar sekali.

Ketika saya memutuskan untuk melepas hijab, karena merasa diri saya hampa saat berhijab, saya tidak berani mengutarakan hal tersebut. Saat itu, ibu saya marah sekali, dan saya juga masih merasa sangat bersalah. Saat itu saya masih berusia 18 tahun dan belum memiliki  ruang aman untuk bertanya hal-hal seperti ini. Barulah ketika saya di bangku semester akhir kuliah, saya menemukan jawaban-jawaban dari keresahan tersebut.

Memaknai Jilbab Syari Secara Kontekstual

Ketika saya menemukan ruang aman untuk belajar agama islam secara inklusif, hal yang pertama kali saya pelajari adalah bacalah ayat-ayat suci dalam kitab Alquran secara kontekstual, jangan cuma tekstual saja. Waktu itu, saya menghadiri pengajian Musdah Mulia, dan ia mengajarkan hal tersebut pada saya. Seringkali, orang belajar Alquran secara tekstual, tanpa melihat konteks saat ayat itu diturunkan.

Dari situ, saya merasa tak lagi sendirian, dan ternyata keresahan ini ditimbulkan karena tafsir agama yang tidak ramah perempuan. Saya pun menjadi sering mengikuti pengajian ulama-ulama perempuan progresif, dan belajar lebih mendalam soal tafsir agama inklusif termasuk soal jilbab syari.

Dalam buku Ensiklopedia Muslimah Reformis, Pokok-Pokok Pemikiran untuk Reinterpretasi dan Aksi yang ditulis oleh Musdah Mulia, pemahaman soal jilbab pada intinya berkaitan dengan mengendalikan diri dari semua dosa dan maksiat. Jilbab tidak berkaitan dengan busana tertentu melainkan ketakwaan dalam hati. Perempuan yang beriman secara sadar bakal memilih busana yang sederhana dan tak berlebih-lebihan dan tentunya bukan untuk pamer.

Memang, dalam surat Al Ahzab ayat 59, kata jilbab disebut secara eksplisit, namun saat kita melihat konteks ayat itu diturunkan, itu hanyalah ketentuan Alquran bagi para istri, anak-anak perempuan Nabi, dan semua perempuan beriman pada abad ke-7 untuk menutup aurat atau bagian tubuh mereka. Tujuannya, yakni melindungi diri dari kaum munafik yang akan menghina mereka. Jadi memang diperuntukan untuk perlindungan saat itu.

Jika kita melihat dalam konteks saat ini, perlindungan perempuan di masa kini tak lagi cukup dengan jilbab, tetapi perlindungan yang signifikan untuk mereka adalah memberikan akses pendidikan yang seluas-luasnya untuk perempuan. Pendidikan yang memberdayakan perempuan, membuat mereka percaya diri, dan berani mempertahankan hak-haknya.

Berjilbab, Berjilbab Syari, atau pun Tidak Berjilbab, Hormati!

Setelah belajar tentang jilbab lebih mendalam dan mendapat sisi lain dari hal ini, saya pun semakin menghormati apapun pilihan pakaian yang dikenakan oleh perempuan. Hal ini termasuk putusan teman-teman saya yang memutuskan untuk berjilbab secara istiqomah.

Ketika salah satu teman saya dari SMP tiba-tiba mengirimkan direct message Instagram ke akun saya, ia meminta tolong agar saya menurunkan foto-foto Instagram saya yang juga yang ada sosok dirinya saat belum berjilbab.

Saya tidak keberatan tentunya, karena saya paham, hal itu adalah haknya juga. Saya pun menurunkan beberapa unggahan foto yang ada dirinya. Teman saya lainnya, agak berbeda kasusnya. Saat itu, ia tiba-tiba memutuskan untuk berjilbab syari, namun beberapa tahun kemudian, saat saya kembali bertemu dengannya, teman saya memutuskan untuk melepas hijabnya. Apapun keputusannya, saya turut senang dengan pilihannya.

Namun, ada juga teman saya yang berjilbab syari, dan ia merasa lebih suci dibandingkan dengan teman-teman perempuannya yang belum berjilbab. Ia selalu menyalahkan dan menghakimi perempuan yang belum  berjilbab. Ia berkata, perempuan-perempuan tersebut adalah pendosa. Alih-alih berdialog, teman saya ini malah menarik diri dari teman-temannya yang belum berjilbab.

Jilbab bukan lambang dari kesalehan bahkan ketakwaan, apalagi jika kamu merasa lebih saleh dari orang lain.Wah, berarti ada yang salah dalam cara kamu memandang jilbab. Seperti kata Ibu Musdah Mulia dalam bukunya, apapun pakaian yang dipilih perempuan, kita harus tetap menghargai hal tersebut. (wi)

Tags: religi

Related Posts

Ratu Ratna Ajak Masyarakat Lawan Polarisasi Politik
WANITA HEBAT

Ratu Ratna Ajak Masyarakat Lawan Polarisasi Politik

Juli 3, 2022
13 Tahun Rayakan Kilau Persahabatan dari Koleksi Lebaran 2022
WANITA HEBAT

13 Tahun Rayakan Kilau Persahabatan dari Koleksi Lebaran 2022

April 27, 2022
V-Soy Ladies First, “mewujudkan yang terbaik” bagi para perempuan Indonesia
GAYA HIDUP

V-Soy Ladies First, “mewujudkan yang terbaik” bagi para perempuan Indonesia

April 20, 2022
QNET Meyakini Bahwa Perempuan dan Platform Digital Adalah Penggerakan Ekonomi
WANITA HEBAT

QNET Meyakini Bahwa Perempuan dan Platform Digital Adalah Penggerakan Ekonomi

Maret 24, 2022
Berikan Hadiah Istimewa Ke Istri, Tanpa Harus Bikin Kantong Jebol
GAYA HIDUP

Berikan Hadiah Istimewa Ke Istri, Tanpa Harus Bikin Kantong Jebol

Maret 21, 2022
Women’s Day 2022 : Gender Equality Today for A Sustainable Tomorrow
GAYA HIDUP

Women’s Day 2022 : Gender Equality Today for A Sustainable Tomorrow

Maret 19, 2022
Next Post
Nonton dengan ‘Subtitle’ Pecah Fokus, Alasan AS Hindari Film Asing

Nonton dengan ‘Subtitle’ Pecah Fokus, Alasan AS Hindari Film Asing

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

POPULAR NEWS

Apakah Ada Khasiat Mandi Bersama Anak

Apakah Ada Khasiat Mandi Bersama Anak

Desember 23, 2021
Resep Makanan Dimusim Hujan Agar Badan Hangat

Tips Makanan Mencegah Penuaan Diri Diusia Tua

April 27, 2022

Why the next 10 years of hot songs will smash the last 10

Desember 19, 2015
Deretan Idol K-Pop Siap Comeback di Bulan September

Deretan Idol K-Pop Siap Comeback di Bulan September

September 7, 2021
Pilihan Aplikasi Karaoke Terbaik yang Mampu Bikin Kamu Rileks

Pilihan Aplikasi Karaoke Terbaik yang Mampu Bikin Kamu Rileks

Oktober 20, 2021

EDITOR'S PICK

Kelola Emosi dengan Meditasi untuk Kesehatan Mental di Era Hybrid Working

Kelola Emosi dengan Meditasi untuk Kesehatan Mental di Era Hybrid Working

Oktober 3, 2021
Kita Liburan Ke Penangkaran Rusa Giri Jaya Cariu Sambil Belajar Tentang Hewan Rusa

Kita Liburan Ke Penangkaran Rusa Giri Jaya Cariu Sambil Belajar Tentang Hewan Rusa

Mei 18, 2022
Refresh Harmoni Jiwa Raga

Refresh Harmoni Jiwa Raga

Februari 10, 2022
Tips Gangguan Kecemasan Anak Yang Dialami Si Kecil

Tips Gangguan Kecemasan Anak Yang Dialami Si Kecil

April 16, 2022
Wanita Indonesia

@ 2022 WANITAINDONESIA.CO

Menu

  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Redaksi

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • HOME
  • WARTA
  • WISATA
  • TEKNOLOGI
  • GAYA HIDUP
  • TIPS
  • PARENTING
  • WANITA HEBAT
  • RESEP
  • INDEX

@ 2022 WANITAINDONESIA.CO