Wanitaindonesia.co – Serangan baby blues usai melahirkan memang merupakan hal wajar yang bisa dialami banyak ibu menyusui. Namun selama bisa dikelola dengan baik, baby blues sebenarnya tidaklah menjadi momok yang menakutkan kok, Bunda.
Memang, baby blues yang berlebihan dapat mendatangkan berbagai efek buruk, misalnya saja membuat ASI jadi mampet. Kondisi itu wajar saja karena saat Bunda mengalami baby blues, perasaan pada tubuh tidak dalam kondisi yang baik sehingga berpengaruh pada produksi ASI.
“Beberapa Bunda mungkin mengalami baby blues saat menyusui. Padahal, menyusui sebenarnya memiliki kemampuan untuk membantu mengurangi baby blues,” ujar Melissa LaHann, ahli laktasi, seperti dikutip dari laman Romper.
LaHann menambahkan ada banyak manfaat fisik dan emosional dari menyusui. Dengan adanya skin to skin dan pelepasan hormon yang terkait dengan menyusui akan meningkatkan keterikatan, kedekatan, dan rasa keibuan Bunda. Perasaan keterikatan dan kedekatan yang terkait dengan menyusui mampu mengurangi perasaan tertekan dan kesedihan pada ibu menyusui.
“Ini merupakan efek dari semua peristiwa dan perubahan yang dialami Bunda mulai dari kehamilan, persalinan, kelahiran, hingga pasca persalinan,” kata O’Connor.Leigh Anne O’Connor, seorang konsultan laktasi menjelaskan bahwa baby blues merupakan hal umum yang dialami busui bahkan yang tidak menyusui. Apalagi naik turunnya hormon berpengaruh pada produksi ASI pasca persalinan dan dapat berdampak besar pada ibu baru.
Misalnya saja, kesulitan menyusui yang diikuti dengan perasaan kecewa dapat berdampak pada kesehatan mental ibu. Dan, akhirnya dapat memengaruhi produksi ASI secara keseluruhan. Tak jarang, Bunda akan mengalami ASI seret dan payudara mampet seiring dengan baby blues yang Bunda alami.
Melansir Medela, setelah melahirkan memang biasanya kadar hormon akan menurun dan volume ASI akan meningkat sehingga Bunda akan merasa payudara penuh. Selain mungkin menyebabkan ketidaknyamanan, perubahan-perubahan itu bisa diiringi stres karena harus selalu merawat bayi dan akhirnya menimbulkan perasaan murung di tengah-tengah momen yang menyenangkan.
Perlu diingat, sangatlah normal untuk merasa sedih setelah bayi lahir. Dalam kebanyakan kasus, perasaan itu tidak akan bertahan lama. Hal terbaik yang bisa dilakukan yakni meminta dukungan penuh kasih dari keluarga dan sahabat.
Jangan takut untuk menangis atau mengeluarkan isi hati kepada teman atau anggota keluarga lainnya supaya mereka akan memahami perasaan Bunda bahwa perjalanan menjadi seorang ibu tidaklah mudah.
Juga, pastikan Bunda meluangkan waktu untuk bersantai atau me time. Berikan diri waktu dan reward sederhana. Serta, cukupi waktu tidur Bunda setiap harinya. Ingat, dengan rileks dan tidur yang cukup maka keadaan Bunda akan lebih baik dan Bunda pun dapat menjalani peran sebagai ibu dengan sebaik mungkin.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda.