wanitaindonesia.co – Sensasi helai rambut yang halus dan pijatan lembut yang terasa di ketika menyisir rambut yang basah memang godaan yang sulit dihindari. Tapi, siapa sangka, sensasi menyenangkan ini justru membawa dampak buruk pada rambutmu, Ladies. Tidak hanya bahan kimia dan panas, kerusakan serius pada rambut juga bisa disebabkan oleh kegiatan menyisir rambut sederhana seperti ini, loh!
Menyisir sebenarnya dapat meningkatkan kesehatan rambut dengan mengurainya.
Menurut dermatologis, Dr. Nianda Reid, bila dilakukan dengan benar, menyisir rambut sangat penting dilakukan untuk mencegah kusut serta mengurangi kerusakan. Namun, jika dilakukan terlalu keras, aktivitas ini justru dapat membahayakan kesehatan rambut, bahkan menyebabkan kerusakan yang tidak diinginkan. Sementara ketika dilakukan saat rambut basah, setiap tekstur rambut akan menunjukkan dampak yang berbeda.
Bagi kamu yang memiliki rambut lurus, menyisir rambut basah berpotensi lebih berbahaya daripada ketika kondisinya kering. “Hal paling penting yang perlu diingat saat menyisir rambut adalah kondisi rambut paling rentan dan sensitif ialah saat basah,” tegas Ahli Trikologi, Shab Reslan. Menurutnya, rambut pada kondisi basah sangat rentan, oleh karena itu, menyisir saat kondisi basah dapat meregang, menarik, hingga merobek rambut. Sementara, pada kondisi kering, rambut berada dalam kondisi terkuatnya. Senada dengan Reslan, hairstylist Michelle O’Connor, menambahkan, segala jenis penarikan akan berbahaya bagi rambut, terutama saat basah.
Sebaliknya, bagi kamu yang memiliki rambut keriting atau bertekstur, justru menyisir rambut dalam kondisi basah memberikan efek yang baik.
Menyisir rambut keriting atau bertekstur saat basah justru membantu mengurangi kerusakan dan trauma pada folikel rambut dan menjaga pola keriting tetap utuh. Ini karena menurut O’Connor, pola rambut yang memiliki banyak elastisitas dan peregangan memiliki kebutuhan akan hidrasi atau kelembapan. So, di samping beberapa jenis semprotan penghilang kusut, kondisioner, atau oil, rambut yang masih basah dapat membuat proses menyisir lebih mudah.
Untuk mengatasi masalah yang dihadapi rambut lurus, para ahli menganjurkan untuk menunggu sampai rambut kering, baru setelah itu disisir. Di lain sisi, bagi kamu yang memiliki rambut keriting, waktu terbaiknya adalah setelah kamu keramas. Hal ini dilakukan untuk mempermudah proses penguraian.
O’Connor menjelaskan bahwa keramas dapat mengangkat kutikula untuk menghilangkan kotoran dan minyak dengan benar. Kutikula yang terangkat pada rambut keriting akan membuat helaian lebih banyak kusut. Setelah kamu membilas sampo, sebagian besar rambut masih akan terurai dan kemudian lapisan kondisioner yang diaplikasikan setelahnya dapat menutup kutikula kembali, sehingga menyisir rambut keriting pada kondisi basah merupakan waktu terbaik.
Baca juga: Gunakan Sisir yang Sesuai dengan Tipe Rambutmu
Selain kondisi rambut, kamu juga perlu memperhatikan frekuensi kegiatan menyisir.
Sesuaikan frekuensi ini dengan jenis rambutmu. Misalnya, untuk rambut lurus, Reid merekomendasikan untuk menyisirnya sebelum atau sesudah keramas. Sedangkan, untuk rambut keriting, O’Connor menyarankan untuk melakukan kegiatan ini setiap tiga sampai tujuh hari tergantung hari keramasmu. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan kerusakan.
Pada proses penyisirannya, para ahli juga menyarankan cara yang terbaik, yakni memulai dari bawah ke atas secara perlahan, guna menghilangkan kusut. Reid juga menyarankanmu untuk memisahkan rambut menjadi beberapa bagian untuk mempermudah menyisirnya, terutama pada rambut kering. Pada praktiknya, Reid dan Reslan juga merekomendasikan untuk menggunakan boar bristle hair brush. Bahan ini sangat lembut pada rambut, tidak menarik rambut, sehingga menjaganya tetap sehat.
Dengan kata lain, baik buruknya menyisir rambut tergantung pada jenis dan tekstur rambutmu. So, kenali jenis rambutmu, dan lakukan perawatan sesuai jenis tersebut agar kesehatan rambutmu terjaga dan terhindar dari kerusakan, Ladies.
