Sabtu 21 Juni 2025
Wanita Indonesia
Advertisement
  • HOME
  • WARTA
  • WISATA
  • TEKNOLOGI
  • GAYA HIDUP
  • TIPS
  • PARENTING
  • WANITA HEBAT
  • RESEP
  • INDEX
No Result
View All Result
Wanita Indonesia
  • HOME
  • WARTA
  • WISATA
  • TEKNOLOGI
  • GAYA HIDUP
  • TIPS
  • PARENTING
  • WANITA HEBAT
  • RESEP
  • INDEX
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Morning News
Home Uncategorized

Dara Nasuition: Memutus Rantai Kekerasan Di Medsos Versi Dara Nasution

redaksi by redaksi
Agustus 15, 2021
0
Dara Nasuition: Memutus Rantai Kekerasan Di Medsos Versi Dara Nasution

Ilustrasi

READ ALSO

Tips Mengatasi Sariawan Pada Bayi Yang Masih Nyusu

Apakah Tes Keperawanan Wanita Bisa dan Valid Dilakukan

wanitaindonesia.co – Perkembangan media sosial (medsos) ibarat pisau bermata dua. Di satu sisi, medsos memudahkan interaksi dan memperluas akses informasi, di sisi lain, medsos juga bisa memfasilitasi tindakan kekerasan terhadap perempuan. Catatan  Tahunan Komnas Perempuan 2021 mencatat adanya peningkatan kasus kekerasan berbasis gender siber dari 241 kasus di tahun 2019 menjadi 940 kasus di tahun 2020. Perlu diingat bahwa angka ini merupakan jumlah kasus yang dilaporkan. Sebagaimana puncak gunung es, angka kekerasan yang tidak dilaporkan kemungkinan besar lebih banyak lagi.

Kekerasan Selalu Berdampak Serius 

Selain volume yang bertambah, jenis kekerasan berbasis gender di dunia maya pun makin bervariasi. Kekerasan yang umumnya dikenali meliputi komentar kasar, ujaran kebencian, dan ancaman kekerasan seksual dan fisik. Bentuk lain muncul dalam pencurian identitas, penyebaran foto dan video pribadi, hingga peretasan akun.

Meski medianya berubah, kekerasan seksual di ranah online tetap berdampak serius pada korban. Dari mulai mengalami kecemasan dan ketakutan, menarik diri dari kehidupan publik, hingga melakukan sensor berlebihan terhadap diri sendiri dan takut berpendapat.

Sayangnya, ketika perempuan bersuara tentang pelecehan yang dialami, keberaniannya tak selalu ditanggapi secara positif. Minimnya pengetahuan tentang kesetaraan gender membuat banyak orang menyepelekan pengalaman korban. Kalimat-kalimat seperti, “Kamu terlalu baper (bawa perasaan),” hingga, “Itu ‘kan maksudnya pujian, mestinya diterima dengan senang hati,” merupakan respons yang umumnya diterima korban. Respons seperti ini akhirnya membuat korban-korban lain semakin takut bersuara dan menjebak masyarakat dalam sebuah lingkaran setan yang mewajarkan kekerasan seksual.

Empat Cara Lindungi Diri 

Dalam pandangan saya memutus lingkaran setan kekerasan berbasis gender di ranah online, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Pertama, menumbuhkan kesadaran bahwa peristiwa ini bisa menimpa siapa saja. Di satu sisi, perempuan  bisa menjadi korban namun bisa juga menjadi  pelaku. Di sisi lain, laki-laki pun bisa menjadi korban. Artinya, laki-laki dan perempuan berkontribusi dalam budaya komunikasi yang masih jauh dari kondisi nyaman ini.

Dengan mengakui hal ini, setiap orang wajib mengambil tanggung jawab dalam menciptakan interaksi yang lebih aman dan tidak hanya dibebankan pada salah satu gender. Aturan berkomunikasinya sederhana: hal-hal yang tidak akan Anda katakan ketika bertemu seseorang di dunia nyata, mestinya jangan Anda katakan di dunia maya.

Kedua, jika Anda menjadi korban, mulailah dengan mendokumentasikan kronologi peristiwa secara lengkap. Jika nantinya Anda memutuskan melaporkan kasus ke pihak yang berwenang, dokumentasi yang lengkap akan mempermudah pengusutan perkara. Jika kekerasan sudah mempengaruhi kesehatan fisik dan mental, jangan ragu segera menghubungi layanan bantuan yang disediakan oleh Komnas Perempuan, LBH Apik, SAFEnet, maupun organisasi lokal terdekat. Institusi-institusi ini sudah berpengalaman menghadirkan ruang aman bagi para korban.

Ketiga, opsi lain yang bisa ditempuh korban adalah dengan memblokir dan melaporkan akun pelaku di platform medsos. Sebagai pengguna medsos yang berdaya, penting untuk menyadari bahwa kita punya kuasa untuk memilih siapa orang-orang yang boleh mengakses konten tentang diri kita. Tiap orang tentu memiliki toleransi yang berbeda-beda terhadap pesan bernada kasar dan melecehkan. Yang perlu diingat, tidak ada rumus yang mengatur di level mana pelaku harus di-block. Akal sehat dan kenyamanan kitalah yang menjadi patokan.

Keempat, jika ada korban yang menceritakan pengalamannya kepada Anda, beri tanggapan bernada empati. Beri apresiasi pada keberaniannya dan hindari menyepelekan pengalaman korban. Ini penting, jika Anda merasa tidak mampu mendampingi korban sendirian,  lebih baik beri rujukan lembaga yang lebih terpercaya dan mumpuni untuk menangani kasusnya.

Mewujudkan ruang digital yang aman dan nyaman bagi perempuan membutuhkan perubahan kultural yang perlu melibatkan semua orang. Kampanye kesetaraan gender dan penolakan kekerasan seksual harus  terus digaungkan. Tiap kali ada perempuan yang menjadi korban kekerasan seksual, kita bisa memanfaatkan platform medsos untuk mengutuk pelaku dan membela korban agar kesadaran masyarakat meningkat. Karena perubahan yang perlahan pun pada akhirnya terhitung sebagai perubahan. (f)

Related Posts

Tips Mengatasi Sariawan Pada Bayi Yang Masih Nyusu
Uncategorized

Tips Mengatasi Sariawan Pada Bayi Yang Masih Nyusu

Juli 4, 2022
Apakah Tes Keperawanan Wanita Bisa dan Valid Dilakukan
Uncategorized

Apakah Tes Keperawanan Wanita Bisa dan Valid Dilakukan

Juli 4, 2022
Pentingnya Ditemani Suami Saat Melahirkan
Uncategorized

Pentingnya Ditemani Suami Saat Melahirkan

Juli 4, 2022
Hal Yang Harus Dipersiapkan Saat Anak Mulai Sekolah
Uncategorized

Hal Yang Harus Dipersiapkan Saat Anak Mulai Sekolah

Juli 4, 2022
Mewaspadai Pada Pelaku Pelecehan Seksual Yang Biasa Dilakukan
Uncategorized

Mewaspadai Pada Pelaku Pelecehan Seksual Yang Biasa Dilakukan

Juli 4, 2022
Hal Yang Harus Dilakukan Ayah Untuk Perkembangan Anak Hingga Dewasa
Uncategorized

Hal Yang Harus Dilakukan Ayah Untuk Perkembangan Anak Hingga Dewasa

Juli 4, 2022
Next Post
Mencoba Dekati Rasa Nasi Goreng Tek Tek? Coba Resep Ini

Mencoba Dekati Rasa Nasi Goreng Tek Tek? Coba Resep Ini

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

POPULAR NEWS

Apakah Ada Khasiat Mandi Bersama Anak

Apakah Ada Khasiat Mandi Bersama Anak

Desember 23, 2021
Resep Makanan Dimusim Hujan Agar Badan Hangat

Tips Makanan Mencegah Penuaan Diri Diusia Tua

April 27, 2022

Why the next 10 years of hot songs will smash the last 10

Desember 19, 2015
Deretan Idol K-Pop Siap Comeback di Bulan September

Deretan Idol K-Pop Siap Comeback di Bulan September

September 7, 2021
Pilihan Aplikasi Karaoke Terbaik yang Mampu Bikin Kamu Rileks

Pilihan Aplikasi Karaoke Terbaik yang Mampu Bikin Kamu Rileks

Oktober 20, 2021

EDITOR'S PICK

Bahaya Obesitas: Perut Besar, Kurangi Volume Otak

Bahaya Obesitas: Perut Besar, Kurangi Volume Otak

Agustus 16, 2021
September Ceria, Biskuit Kokola Hadirkan Banyak Promo

September Ceria, Biskuit Kokola Hadirkan Banyak Promo

September 24, 2021
Manfaat Anak Bermain Game Online

Manfaat Anak Bermain Game Online

April 19, 2022
Persyaratan Masuk Sekolah Negeri

Persyaratan Masuk Sekolah Negeri

April 25, 2022
Wanita Indonesia

@ 2022 WANITAINDONESIA.CO

Menu

  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Redaksi

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • HOME
  • WARTA
  • WISATA
  • TEKNOLOGI
  • GAYA HIDUP
  • TIPS
  • PARENTING
  • WANITA HEBAT
  • RESEP
  • INDEX

@ 2022 WANITAINDONESIA.CO