WanitaIndonesia.co, Jakarta – masih terngiang puisi yang ditulis untuk Ridwan Kamil oleh penulis J.S. Khairen “Derita seorang Bapak menangis tanpa suara”.
Genap seminggu pencarian hilangnya Emmiril Kahn Mumtadz yang ditelan arus sungai Aare Bern – Swiss. Ridwan Kamil, istri serta keluarga besarnya kian memiliki kesadaran untuk menyerahkan semuanya kepada Allah SWT.
Untuk memperkokoh keimanan, mereka telah memohon petunjuk sesuai dengan syariat Islam tentang hal apa saja yang harus disiapkan keluarga mengantisipasi semua kemungkinan. Majelis Ulama Indonesia Jawa Barat (MUI) mengajak keluarga inti dan masyarakat menyelenggarakan sholat jenazah yang dilaksanakan secara gaib untuk Eril.

Ustaz Adi Hidayat (UAH) pada tayangan Youtube channelnya mengajak seluruh umat Islam Indonesia untuk meluangkan waktu sejenak berdoa memohon kepada Allah SWT, agar mereka yang tengah diuji dengan musibah diberikan kesabaran ekstra kekuatan, bahkan keikhlasan di dalam jiwa.
UAH mendoakan agar Eril mendapatkan takdir terbaik dari Allah SWT, sekaligus keluarga diberikan kekuatan terbaik, dalam ikhtiar proses pencarian.
“Semoga Allah memberikan kekuatan lebih, kebahagiaan terdalam, dan memberikan kecerahan hikmah dibalik setiap musibah. Semoga Allah SWT memberikan segala takdir terbaik untuk Adinda Eril.”
“Kepada keluarga maupun umat Islam yang sedang tertimpa musibah,
UAH menganjurkan untuk sering membacakan Surat Al Fatihah dan Al An’am Ayat ke – 59 selama proses pencarian. Surat tersebut merupakan salah satu bentuk ikhtiar untuk keselamatan.
UAH juga meminta masyarakat untuk terus menghadirkan empati pada pihak-pihak yang terkena musibah. Menurutnya, upaya-upaya baik harus dihadirkan agar Eril mendapatkan takdir yang baik.
“Saya berharap setiap orang mengembangkan empati pada pihak yang terkena musibah. Agar tidak menghadirkan satu upaya yang menjauhkan pada takdir baik, “kata UAH. (RP)