Sabtu 21 Juni 2025
Wanita Indonesia
Advertisement
  • HOME
  • WARTA
  • WISATA
  • TEKNOLOGI
  • GAYA HIDUP
  • TIPS
  • PARENTING
  • WANITA HEBAT
  • RESEP
  • INDEX
No Result
View All Result
Wanita Indonesia
  • HOME
  • WARTA
  • WISATA
  • TEKNOLOGI
  • GAYA HIDUP
  • TIPS
  • PARENTING
  • WANITA HEBAT
  • RESEP
  • INDEX
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Morning News
Home Music Pop Shop

Ini Masa Lalu Saya: Perlu Proses Panjang Membuka Pelecehan Seksual Yang Traumatik

redaksi by redaksi
September 25, 2021
0
Ini Masa Lalu Saya: Perlu Proses Panjang Membuka Pelecehan Seksual Yang Traumatik

wanitaindonesia.co – Ini masa lalu saya: di tahun 2015, saya memberanikan diri untuk pertama kalinya membagikan masa lalu yang traumatik ke publik, yaitu pelecehan seksual yang saya alami dari seorang laki-laki seniman. Saya membagi ceritanya saat diundang sebagai dosen tamu di universitas tempat saya menempuh S2.

Akhir tahun 2000 an, saya mengalami kejadian sangat buruk yang telah mengguncang kejiwaan saya dan mengakibatkan trauma berkepanjangan. 

READ ALSO

Ratu Ratna Ajak Masyarakat Lawan Polarisasi Politik

13 Tahun Rayakan Kilau Persahabatan dari Koleksi Lebaran 2022

Saat itu saya adalah seorang mahasiswi yang baru lulus sebagai sarjana ekonomi dan sedang giat melamar pekerjaan ke beberapa perusahaan.

Namun situasi saat itu cukup sulit karena  Indonesia mulai dilanda  krisis moneter (1997-1998), sehingga banyak perusahaan gulung tikar, dan banyak sekali sarjana yang menganggur. Ya, saya adalah anak 90-an!

Semasa saya menunggu panggilan kerja, tidak sengaja saya melihat tayangan program di salah satu stasiun televisi swasta, yang menayangkan seorang seniman keramik laki-laki, sedang berpameran tunggal di Galeri Nasional Indonesia di Jakarta. Seketika itu juga saya tertarik untuk belajar seni keramik, sehingga saya mengunjungi studionya.

Saat pertama kali saya mengunjunginya dan mengutarakan niat saya belajar seni keramik, ia mengajak saya mengobrol santai dan menanyakan kesungguhan saya untuk belajar.

Laki-laki ini seorang seniman keramik terkemuka saat itu. Setelah ia yakin dengan kesungguhan saya, ia menerima saya sebagai salah satu muridnya. Saat itu ia telah mengajar banyak murid, ada yang bertahan, namun lebih banyak yang tidak meneruskan belajar.

Pada masa awal saya belajar, saya sangat menikmati menggenggam segumpal tanah liat yang bisa saya remas-remas dan bentuk sesuka hati. Lalu ia mulai mengajarkan teknik-teknik dasar pembentukan tanah liat sebelum menjadi suatu benda. Ia pun sering bercerita tentang filosofi seni keramik yang bermanfaat bagi kehidupan. Saya menjadi semakin menikmati kegiatan belajar, karena ia seorang guru yang ramah dan kaya wawasan.

Namun lama kelamaan mulai terasa kejanggalan, dimana ia mulai mencuci otak murid-muridnya dengan doktrin-doktrin yang sangat toxic. Ia menghina murid-muridnya yang telah sarjana, karena menjadi sarjana berarti harus bekerja kepada orang lain. Ia melarang murid-muridnya untuk menikah, karena ia anti pernikahan.

Dan baginya hidup yang benar adalah hidup secara hedonis. Saya pribadi tidak terlalu menggubris pandangan hidupnya tersebut.

Pelecehan terjadi di masa selanjutnya

Saat saya masih belajar seni keramik dengannya, di masa sedang krisis moneter itu, dan ternyata pada saat yang sama, saya kemudian mendapat panggilan kerja di perusahaan periklanan internasional terkemuka di Jakarta.

Tentunya saya menerima pekerjaan tersebut, karena bekerja di dunia yang dekat dengan kreativitas memang selalu menjadi dambaan saya. Selain itu saya baru lulus kuliah, sehingga masih membutuhkan pengalaman bekerja dan memerlukan uang agar saya mampu mandiri.

Ketika ia mengetahui bahwa saya akan bekerja kantoran, ia lantas tersinggung. Ia merasa bahwa saya tidak menerapkan ajarannya untuk total mandiri dari seni keramik.

Setiap hari saya dilecehkan secara verbal (verbal abuse), dengan menghujani kata-kata seperti: saya melacurkan diri karena bekerja kantoran, berarti saya mau menjadi budak orang lain.

Saya sempat bingung, karena di usia yang baru saja selesai kuliah dan baru mau belajar terjun ke masyarakat untuk mandiri, dan bekerja kantoran adalah salah satu cara saya (journey) untuk bisa mandiri secara finansial dan bisa membiayai passion saya dalam berkesenian, malah dihina dan direndahkan.

Lantaran saya masih bertahan untuk bekerja kantoran, ia mulai melakukan pelecehan secara seksual, yaitu dengan tiba-tiba meraba dan menyentuh bagian intim tubuh saya dan memaksa melakukan hubungan intim, bahkan mempertontonkan kelaminnya, sambil terus menerus menghina saya sebagai pelacur.

Sebenarnya saat itu, saya dalam keadaan dilema, antara perasaan sayang yang tanpa saya sadari mulai tumbuh dari kekaguman seorang murid (23 tahun) terhadap gurunya (43 tahun) serta naluri tubuh dewasa yang penasaran untuk mengalami aktivitas seksual. Namun juga sangat sadar bahwa yang ia lakukan adalah pelecehan seksual, sehingga saya membuat batasan terhadap tubuh.

Saya telah membuat keputusan, bahwa saya hanya mau berbagi anugerah berupa kenikmatan birahi suci, kepada yang layak saya berikan. Ia memang tidak berhasil menikmati anugerah itu, namun dalam hal ini bukan perkara itu semata, tetapi lebih kepada suatu keputusan dan kuasa diri pada tubuh: “When we say no that’s mean no.”

Saya telah berhasil menguasai tubuh saya dan dia tidak berhasil menyelesaikan egonya, yaitu mengganggu keluguan saya, bahwa ia mengira saya akan termakan rayuannya untuk melakukan hal yang sangat lapar ia inginkan, sementara saya sangat jijik berbagi kenikmatan dengannya walaupun saya mulai mencintainya. Ini menjadi pergulatan batin saya yang sangat dalam dan sulit.

Trauma yang saya alami

Peristiwa itu membuat saya mengalami trauma luar biasa bertahun-tahun, bahkan kepercayaan diri saya hancur.  Sayapun sempat bertindak sangat bodoh, yaitu berhenti bekerja, karena trauma dihina sebagai pelacur.

Sampai suatu saat saya menyadari, bahwa saya bukan pelacur, saya tidak bodoh, dan saya tidak layak dihina, dialah manusia yang sangat hina, ia korban dari kebejatannya sendiri. Sejak sadar bahwa yang bermasalah dengan diri adalah dia, saya tidak peduli lagi, dan saya memutuskan untuk meninggalkan dia untuk selamanya.

Saya pun mulai kembali bekerja kantoran bahkan melanjutkan studi S2. Sejak saat itu pula saya menjadi perempuan yang lebih berani untuk mengutarakan pendapat dan berani mengambil keputusan terbaik untuk diri sendiri, bukan yang ditentukan oleh orang lain, dan dengan demikian, batin lebih tenang dan lebih bahagia.

Saya pernah bertekad bahwa suatu saat saya akan mengungkapkan kisah masa lalu saya sebagai penyembuhan trauma. Perlu keberanian untuk menceritakan pengalaman luka karena terlecehkan.

Pada tahun 2015, saya memberanikan diri untuk pertama kalinya membagikannya  ke publik, saat diundang sebagai dosen tamu di universitas tempat saya menempuh S2. Saat itu saya  menitikkan air mata, namun setelah itu, beban trauma yang saya sembunyikan selama 15 tahun, lepas sudah.

Dari pengalaman tersebut saya belajar, bahwa salah satu cara pelepasan trauma adalah dengan berani menceritakan trauma tersebut.

Setelah itu, saya pun tidak pernah merasa sungkan (insecure) untuk menceritakan tentang pelecehan seksual yang pernah saya alami, karena paham bahwa kesalahan bukan pada diri saya.

Sebagai proses pemulihan luka batin, maka saya terapkan menjadi karya karya seni, yang meluluskan saya dari Studi Magister Seni Rupa. Karya tersebut adalah tentang ketubuhan, bahwa tubuh perempuan adalah milik perempuan sendiri. Tidak ada yang berhak menyentuh tanpa seijin diri kita sendiri:“I am the subject of my body. My body is my right – no one may see, touch and feel my body without my consent.”

Namun seandainya keadaan buruk yang tak diinginkan terjadi, cepatlah sadar, bahwa bukan kita yang bermasalah sebagai korban, namun pelakulah yang mempunyai masalah mental karena kebiadabannya.

Tags: hukum

Related Posts

Ratu Ratna Ajak Masyarakat Lawan Polarisasi Politik
WANITA HEBAT

Ratu Ratna Ajak Masyarakat Lawan Polarisasi Politik

Juli 3, 2022
13 Tahun Rayakan Kilau Persahabatan dari Koleksi Lebaran 2022
WANITA HEBAT

13 Tahun Rayakan Kilau Persahabatan dari Koleksi Lebaran 2022

April 27, 2022
V-Soy Ladies First, “mewujudkan yang terbaik” bagi para perempuan Indonesia
GAYA HIDUP

V-Soy Ladies First, “mewujudkan yang terbaik” bagi para perempuan Indonesia

April 20, 2022
QNET Meyakini Bahwa Perempuan dan Platform Digital Adalah Penggerakan Ekonomi
WANITA HEBAT

QNET Meyakini Bahwa Perempuan dan Platform Digital Adalah Penggerakan Ekonomi

Maret 24, 2022
Berikan Hadiah Istimewa Ke Istri, Tanpa Harus Bikin Kantong Jebol
GAYA HIDUP

Berikan Hadiah Istimewa Ke Istri, Tanpa Harus Bikin Kantong Jebol

Maret 21, 2022
Women’s Day 2022 : Gender Equality Today for A Sustainable Tomorrow
GAYA HIDUP

Women’s Day 2022 : Gender Equality Today for A Sustainable Tomorrow

Maret 19, 2022
Next Post
Cetak Rekor Baru, Berikut Fakta Perilisan Album Ke-3 NCT 127!

Cetak Rekor Baru, Berikut Fakta Perilisan Album Ke-3 NCT 127!

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

POPULAR NEWS

Apakah Ada Khasiat Mandi Bersama Anak

Apakah Ada Khasiat Mandi Bersama Anak

Desember 23, 2021
Resep Makanan Dimusim Hujan Agar Badan Hangat

Tips Makanan Mencegah Penuaan Diri Diusia Tua

April 27, 2022

Why the next 10 years of hot songs will smash the last 10

Desember 19, 2015
Deretan Idol K-Pop Siap Comeback di Bulan September

Deretan Idol K-Pop Siap Comeback di Bulan September

September 7, 2021
Pilihan Aplikasi Karaoke Terbaik yang Mampu Bikin Kamu Rileks

Pilihan Aplikasi Karaoke Terbaik yang Mampu Bikin Kamu Rileks

Oktober 20, 2021

EDITOR'S PICK

Cara Memakai Hijab Semi Formal Yang Membuat Kita Cantik

Cara Memakai Hijab Semi Formal Yang Membuat Kita Cantik

Mei 9, 2022
Tanda ASI Berkurang

Tanda ASI Berkurang

April 21, 2022
Kreasi Makanan Pendamping ASI untuk Buah Hati

Kreasi Makanan Pendamping ASI untuk Buah Hati

Juni 28, 2022
Niagahoster: Asynchronous Communication Lebih Efektif di Era New Normal

Niagahoster: Asynchronous Communication Lebih Efektif di Era New Normal

Januari 24, 2022
Wanita Indonesia

@ 2022 WANITAINDONESIA.CO

Menu

  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Redaksi

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • HOME
  • WARTA
  • WISATA
  • TEKNOLOGI
  • GAYA HIDUP
  • TIPS
  • PARENTING
  • WANITA HEBAT
  • RESEP
  • INDEX

@ 2022 WANITAINDONESIA.CO