wanitaindonesia.co – Literasi menjadi tema utama yang diangkat Ibu Ibukota Awards 2021, wadah apresiasi yang mengangkat cerita perempuan penggerak #AksiHidupBaik yang ada di Jakarta. Ibu Ibukota Awards merupakan acara tahun yang pertama kali digelar tahun 2019, digagas oleh Fery Farhati, istri Gubernur Dki Jakarta Anies Baswedan yang juga merupakan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi DKI Jakarta.
Mengapa literasi yang menjadi tema Ibu Ibukota Award tahun ini? Literasi umumnya dikaitkan dengan kecakapan memahami sebuah informasi. Ibu Ibukota Awards tahun ini ingin memperkenalkan makna literasi lebih luas, sebagai kecakapan seseorang untuk terus belajar dan mengajar bagi sekitarnya.
Sosok Ibu Ibukota adalah penggerak literasi yang terus melakukan #AksiHidupBaik untuk menciptakan peradaban dan lingkungan yang lebih baik.
Tahun ini ada sebanyak 21 sosok Ibu Ibukota diperkenalkan sebagai penggerak literasi pada momen konferensi pers Menuju Ibu Ibukota Awards 2021 yang disiarkan secara live streaming di akun YouTube Ibu Ibukota pada Selasa (7/9/21) lalu.
“Tahun ini kami kembali menerima ratusan cerita sosok Ibu Ibukota yang diusulkan oleh masyarakat. Kita perlu bersama-sama mengucapkan terima kasih kepada seluruh sosok yang bergerak di sudut-sudut Jakarta. Terima kasih karena telah ambil bagian untuk mencari solusi atas berbagai permasalahan yang ada di tengah-tengah masyarakat.” ujar Ibu Fery Farhati, Penggagas Ibu Ibukota Awards.
Dari ratusan cerita sosok ibu inspiratif ini terpilih 21 sosok yang dinilai memiliki kemampuan memberdayakan sekitar dengan terus belajar dan mendedikasikan dirinya untuk bergerak menjalankan program-program yang memberikan dampak positif bagi lingkungannya. Ada lima bidang yang di highlight dalam pemberdayaan ini yaitu bidang kesehatan, kewirausahaan, lingkungan, pendidikan, dan pemberdayaan.
Nurhayati Subakat, Komisaris Utama PT. Paragon Technology & Innovation sekaligus anggota tim seleksi tahun ini mengatakan sangat terkesan dengan kerja ikhlas para ibu-ibu ini. “Tidak perlu berpenghasilan besar, tapi mau melakukan sesuatu untuk lingkungannya,” ungkap Nurhayati, yang mengaku langsung setuju ketika diajak menjadi salah satu anggota tim seleksi Ibu Ibukota Awards.
Selain Nurhayati ada banyak deretan nama-nama penting dalam jajaran tim seleksi seperti Ellisa Sumarlin (Istri Wakil Gubernur DKI Jakarta), dr. Widyastuti (Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta), dr. Pandu Riono (Staff Senior Universitas Indonesia), Elizabeth Ratu Rante Allo (Kepala Dinas PPKUKM DKI Jakarta), Helianti Hilman (Founder Javara), Tiza Mafira ( Co-Founder Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik), Soraya Cassandra (Co- Founder Kebun Kumara), Tuty Kusumawati (Kepala Dinas DPPAPP DKI Jakarta), Evi Trisna (Advisor Gerakan Indonesia Mengajar), dan Nahdiana (Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta).
Siapa saja 21 sosok terpilih Ibu Ibukota Awards 2021? Inilah nama-nama mereka:
Bidang Kesehatan :
1. Ibu Siti Aminah
2. Ibu Ike Ni’mah Tatimu
3. Ibu Erna Agnes Sitompul
4. Ibu Roosalina Wulandari
Bidang Kewirausahaan :
1. Ibu Intan Mustika Anggraeni M
2. Ibu Eni Ahaeni
3. Ibu Henny Christingsih
4. Ibu Sri Sintawati
Bidang Lingkungan :
1. Ibu Ida Muslikah
2. Ibu Fathimah Himmatina
3. Ibu Rohani
4. Ibu Nila Sari
Bidang Pendidikan :
1. Ibu Erlin Yusnita
2. Ibu Ros Yusuf
3. Ibu Hoiriyah
4. Ibu Sri Utami Satriastuti
Bidang Pemberdayaan :
1. Ibu Suyatmi
2. Ibu Ayi Asmita
3. Ibu Sri Piwelas
4. Ibu Setianingsih
5. Ibu Fitriyah
Penasaran dengan gerakan apa saja yang mereka lakukan untuk Jakarta dan kisah inspiratif mereka? Simak langsung cerita 21 sosok terpilih Ibu Ibukota Awards ini pada acara Gelar Wicara Ibu Ibukota yang akan tayang setiap Jumat, mulai Oktober hingga Desember secara eksklusif di YouTube Channel Ibu Ibukota. Gelar Wicara juga akan menghadirkan 11 Tim Seleksi yang akan berbincang langsung dengan para sosok.
Dalam salah satu unggahan di instagram @ibu.ibukota, Fery menyampaikan harapannya agar kisah dari 21 sosok Ibu Ibukota Awards 2021 ini semakin muncul ke permukaan, semakin banyak yang mengapresiasi, sehingga semangat volunteerism-nya semakin tinggi di kalangan masyarakat. “Sehingga kita (DKI Jakarta) menjadi kota kolaborasi yang kuat,” tulis Fery.
Karena dengan kolaborasi kita bisa menjadi kuat bersama-sama! (wi)