wanitaindonesia.co – Bagi masyarakat Balikpapan, Simpang Rapat merupakan daerah rawan kecelakaan.
Tabrakan beruntun truck tronton, Jum, at, 21/1/2022 yang menghebohkan Indonesia menjadi tragedi mengerikan laka lantas.

Sebuah mobil bewarna merah terseret dan terbalik oleh truk tronton bermuatan kontainer yang melaju dari arah jalan Soekarno – Hatta. Sebanyak 6 mobil dan 14 motor rusak berat. Mobil bewarna merah yang dikendarai keluarga Azka, (4 th) terseret paling jauh dari kendaraan lainnya.
Awalnya diberitakan kedua pasutri penumpang mobil tewas, belakangan mereka dikabarkan selamat tapi mengalami luka parah.

Namun yang membuat masyarakat heran, Azka anak batita dari pasutri M. Yamin dan Wiwik Sulastini selamat, tanpa mengalami cidera dan luka sedikitpun.
Ia terlihat bingung, duduk menatap nanar ke depan ketika diselamatkan oleh orang-orang baik. Tangkapan foto Azka kemudian viral, mengundang histeria warganet karena diberitakan kedua orang tuanya tewas.
Dikutip dari TribunKaltim.co, Afifah ponakan dari M. Yamin mengatakan, “Awalnya saya mendapat informasi kecelakaan maut dari salah seorang rekan dan tidak menyangka mobil merah yang ringsek itu milik paman saya.
Ketika terlihat nomor plat mobil, serta beredar foto Azka yang selamat melalui media sosial, saya baru percaya dan merasa syok. Buru-buru mendatangi RSUD Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) dan berjumpa dengan Azka. Alhamdulilah, ia selamat, tanpa cidera dan luka sedikitpun. Hanya Ayahnya dalam kondisi kritis, dirawat di rumah sakit yang sama. Sedangkan ibunya Azka, Wiwik Sulastini di rawat RSUD Beriman, “kata Afifah mengharu biru.
Kata Afifah, Azka sempat bercerita kepadanya ikhwal kecelakaan tersebut “Waktu berkendara ia duduk di belakang sendirian. Kedua orang tuanya di depan. Ketika kecelakaan, ia merasa mobil terbang, badannya terhimpit kursi dan kaca mobil hancur, “kata Afifah.
Saat ini Azka harus menjalani penanganan trauma healing akibat kecelakaan yang dialaminya.
Selain batita Azka, Wasirah perempuan dewasa juga selamat. Ia menuturkan, “Waktu itu posisi motor saya berada di sebelah kiri, persis dekat traffic light. Tak lama berselang, terdengar benturan keras yang memekakkan telinga. Alhamdulilah, karena posisi motor aman, saya tidak ikut terseret truk. Hanya luka lecet di kaki kata Wasirah yang berencana hendak ke pasar Pandansari.
Dalam Al-Qur’an musibah merupakan ujian atau teguran dari Allah SWT, dari kejadian berupa kebaikan maupun keburukan.
“Setiap bencana yang menimpa di bumi dan menimpa umat manusia, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah.” (Al – Qur’an Surah Al Hadid, ayat 22).
Sedekah Penyelamat dari Musibah
Sedekah adalah mengeluarkan sebagian harta, berapapun nilainya untuk disumbangkan kepada yang membutuhkan. Mendanai kegiatan sosial, dakwah serta pejuang di jalan Allah SWT. Tidak hanya dalam bentuk materi, sedekah dapat berupa ilmu yang bermanfaat, tenaga bahkan hanya sebentuk senyum tulus.
Allah SWT telah menjanjikan keutamaan bersedekah diantaranya untuk menolak bala dan bencana pada kehidupan manusia. Terlebih bila kita bersedekah dalam keadaan susah.
Seorang teman bernama Irwan yang rajin bersedekah menuturkan telah membuktikan janji Allah SWT. Ia terlepas dari musibah tenggelam.
“Waktu itu malam takbiran. Irwan melipir ke sebuah cafe terapung di Sungai Kapuas. Cafe berlantai dua penuh sesak pengunjung. Lampu penerangan redup, suasananya hingar bingar, takbir, tahmid, dentuman meriam, musik dan suara pengunjung berbaur jadi satu.
“Saya dan seorang teman duduk di lantai dasar sambil melihat atraksi permainan meriam karbit dan konser musik religi. Tengah asyik menonton, entah kenapa, refleks saya langsung berlari dan melompat ke tangga penghubung ke daratan, mengikuti dua orang pengunjung yang berlari dan melompat ke luar dari cafe terapung.
Setelah saya sampai di darat, cafenya langsung roboh, tenggelam ke dalam air sungai yang keruh. Saya sempat panik karena teman dan banyak pengunjung yang tenggelam. Alhamdulilah akhirnya semua selamat walau basah kuyup dan. luka-luka tertimpa material cafe, “kata Irwan mengenang.
“Kalau teringat peristiwa belasan tahun tersebut, saya suka merinding, takut, sedih dan senantiasa bersyukur ke Allah SWT. Saya masih diselamatkan oleh Allah, padahal saya tidak bisa berenang.
Teman yang selamat sempat menangis karena menyangka saya tidak akan selamat mengingat saya tidak bisa berenang.
Dia yang mahir berenang harus berjibaku, berebut dengan pengunjung lain untuk bisa naik ke permukaan, dengan menyingkirkan material bangunan yang berserak. Sesak, karena tertelan air sungai yang kotor berbau, serta nyaris kehabisan oksigen, “ujar Irwan.
Ritual bersedekah telah dimulai sejak ia kecil. Waktu itu kedua orang tua saya selalu memberi uang dan meminta saya untuk memberikannya ke orang-orang yang dijumpai di jalan. Kebiasaan bersedekah ketika kecil berlanjut hingga dewasa. Kalau ke luar rumah, di dompetnya sudah disiapkan uang dengan nominal tertentu.
“Tergantung ya, jika bertemu dengan dhuafa yang benar-benar membutuhkan, jumlahnya bisa lebih dari pengamen, pengenis, tukang parkir.” Selain itu, ia mulai membiasakan diri untuk sedekah subuh sesuai anjuran dari Alm. Syekh Ali Jaber.
Sedekah yang terbaik kata Rasulullah SAW adalah sedekah subuh, seperti yang disampaikan oleh Alm Syekh Ali Jaber dalam satu ceramahnya.
Setiap subuh, Allah SWT mengutus satu malaikat yang bertugas untuk mendoakan orang yang bersedekah subuh ketika memasukkan uang ke dalam tempat khusus.
Sangat dianjurkan ketika memasukkan uang disertai dengan berdoa meminta hajat agar di ijabah oleh Allah SWT.
Nilai sedekah menyesuaikan dengan kemampuan, tapi harus rutin dan sama nominal uangnya. Yuk…, sedekah subuh. (RP).