wanitaindonesia.co – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) diharapkan dapat menjadi andalan dalam usaha mencapai target tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) 2030. Analiasa konsultan manajemen bisnis MarkPlus Inc. menyebut saat ini sebagai momen kebangkitan UMKM, yang diperkirakan akan terus meningkat beberapa tahun ke depan. Tak hanya kuat di pasar lokal, UMKM Indonesia diharapkan dapat lebih banyak bicara di pasar global.
Berbicara dalam acara Scale Up Angkatan 2 (2021) yang merupakan bagian dari program Kerjasama Wanita Wirausaha Femina dengan Facebook #shemeansbusiness dan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, konsultan bisnis sekaligus Presiden Indonesia Council for Small Business (ICSB), Dr. Jacob Silaas Mussry, mengingatkan pada 116 wanita wirausaha pilihan Femina yang emngikuti kelas akselerasi yang berlangsung sepanjang Agustus hingga Oktober 2021 bahwa bukan hanya bisnis besar, setiap UMKM pun memerlukan business plan yang matang dan tajam untuk meningkatkan daya saing di pasar global.
“Daya saing adalah individu atau organisasi yang memiliki kompetensi yang dibangun berdasarkan kapabilitas yang kuat dan sumber daya yang efektif, yang membolehkan mereka untuk dapat berkompetisi dengan para kompetitor yang relevan, dengan mempergunakan strategi yang kuat, taktik yang sempurna, dan eksekusi yang produktif, yang pada gilirannya memberikan keunggulan kompetitif berkelanjutan dan akhirnya memungkinkan mereka untuk bisa mempertahankan eksistensi jangka panjangnya dalam suatu ranah kompetisi yang spesifik,” ujar pria yang akrab disapa dengan nama Jacky Mussry ini dalam kelas Scale Up Sesi 2 bertajuk Tingkatkan Peluang Ekspor dengan Perencanaan Bisnis yang Tepat, dalam modul Competitive Business Plan untuk Pasar Global.
Untuk mempermudah pelaku UMKM, Jacky memperkenalkan Business Model Canvas, yaitu sebuah media visual yang terdiri dari sembilan blok pembentuk model bisnis. Terkait sembilan hal tersebut, berikut ini penjelasannya untuk Anda ketahui:
1/ Sekmen pelanggan (customer segment)
Bisa didefinisikan sebagai beberapa kelompok orang atau organisasi yang ingin dicapai dan dilayani oleh perusahaan Anda. Dengan kata lain, siapa target pasar Anda. Sekmen pelanggan yang dimaksud harus benar-benar spesifik dan jelas. Lakukan riset pasar untuk mengetahui karakteristik dan kebiasaan dari target pasar Anda. Dalam menentukan target pasar yang tepat dan jumlah sekmen yang akan dilayani. Jacky menyarankan bagi UMKM untuk memperhitungkan sumber daya perusahaan.
Ia mencontohkan segmen tunggal cocok untuk perusahaan dengan sumber daya terbatas dan kemampuan terbatas. Sementara segmen spesialisasi produk, cocok untuk perusahaan dengan spesialisasi pada produk tertentu.
2/ Nilai yang ditawarkan (value proposition)
Diartikan sebagai produk dan layanan yang menciptakan nilai untuk segmen pelanggan tertentu. Sebagai pelaku usaha, Anda perlu memikirkan apa yang dapat ditawarkan oleh UMKM Anda untuk pelanggan, serta alasan agar pelanggan lebih memilih produk berupa barang/jasa Anda dibanding kompetitor.
Proposisi nilai dapat diukur dengan memperhitungkan performa atau memanfaat fungsional produk/jasa yang ditawarkan, manfaat emosional yang dirasakan pelanggan saat menggunakan produk/jasa yang ditawarkan, dan harga yang dibayarkan oleh pelanggan.
“Beli kosmetik, misalnya. Manfaat fungsionalnya membuat kulit lebih halus, manfat emosionalnya membuat tampak lebih cantik dan glowing, ini yang nanti harus dibayar oleh pelanggan. Kalau manfaatnya makin besar, baik salah satu atau gabungan dari kedua fungsinya, maka harga akan makin tinggi, ”ujar Jacky.
3/ Kanal penjualan (channels building)
Bisa diartikan sebagai cara perusahaan mengkomunikasikan dan mendekati segmen pelanggan untuk menyampaikan value proposition. Selain penggunaan kanal komunikasi seperti tv, brosur, Instagram, dan lain sebagainya, pertimbangkan dengan hati-hati kanal penjualan baik daring (website, e-commerce) maupun luring (promosi, pameran, toko), serta jalur distribusi yang digunakan. Tentukan kanal yang efektif dan paling hemat biaya.
4/ Hubungan pelanggan (customer relationships)
Kegiatan yang termasuk dalam hubungan pelanggan adalah mendapatkan (mengakuisisi) pelanggan baru, menciptakan loyalitas dan menjaga pelanggan yang telah ada, meningkatkan pembelian dari pelanggan yang ada, serta merebut kembali pelanggan lama yang hilang.
5/ Sumber pemasukan (revenue streams)
Blok ini merepresentasikan kas yang dihasilkan perusahaan dari setiap segmen pelanggan. Revenue disini berarti pendapatan yang didapat dari penjualan produk/jasa dan pendapatan sampingan lain, setelah dikurangi biaya.
6/ Sumber daya (key resources)
Ini adalah aset paling penting yang dibutuhkan agar proses bisnis dapat berjalan. Sumber daya yang unik bisa memberi nilai kepada pelanggan. Sumber daya yang dimaksud bukan hanya manusia yang terlibat dalam UMKM mulai dari tenaga perajin, tenaga penjualan, dan lain sebagainya, tapi juga meliputi sumber daya fisik (fasilitas, bangunan, kendaraan, mesin, sistem, dan jaringan distribusi), intelektual (merek, hak paten, basis data pelanggan, dll), dan finansila (dana tunai, kredit, saham).
7/ Kegiatan utama (key activities)
Ini merupakan aktivitas terpenting yang harus dilakukan UMKM agar bisnis berjalan. Lakukan identifikasi kegiatan utama, mulai dari aktivitas produksi, pelayanan, hingga penjualan. Rinci setiap kegiatan termasuk tujuan, keadaan saat ini, dan apa yang bisa dilakukan untuk memperbaiki keadaan.
8/ Mitra utama (key partnerships)
Yang dimaksud sebagai mitra utama adalah pemasok dan rekan yang membuat bisnis dapat berjalan. Lakukan analisa tentang hubungan kerja sama dan pemasok mana yang penting bagi bisnis Anda, sambil menilai kondisi saat ini dan perbaikan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan penjualan.
9/ Biaya-biaya (cost structure)
Blok ini merupakan seluruh biaya yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis. Lakukan perhitungan secara detail biaya apa yang paling penting dan terbesar bagi bisnis Anda. Termasuk sumber daya dan aktivitas apa yang paling mahal.
Secara garis besar, biaya bisa dibedakan atas biaya tetap, seperti biaya pegawai, dan biaya variable, contohnya biaya kemasan produk.
Blok-blok dalam business model canvas ini harus diisi dengan data yang nyata dan akurat, bukan asumsi belaka. (Sumber: ICSB)
Dengan membuat perhitungan tersebut, akan terlihat gambaran bagaimana bisnis Anda berjalan, termasuk berapa margin yang didapat. jika margin yang dihasilkan dari revenue yang dikurangi biaya, Anda perlu mempertimbangkan untuk mengutak-atik blok-blok tersebut. Mungkin sekmen pasarnya salah, mungkin distribusinya terlalu mahal, dan lain sebagainya.
Untuk ekspor menurut Jacky ada hal tambahan yang perlu diselipkan dalam blok-blok tadi, seperti dokumen pendukung untuk ekspor, prioritas negara tujuan sebagai target pasar, produk potensial dengan DNA Indonesia, membentuk persepsi masyarakat lewat brand building, dan menciptakan positioning. Buat juga taktik pemasaran lewat kemasan yang menarik, produk yang sesuai negara tujuan, serta harga yang tepat.
“Kita boleh membuat bisnis, menjual produk apapun, dan cari untung, tapi saran saya adalah cobalah masukkan unsur kemanusiaan, humanity. Karena kemanusian yang bisa menyelamatkan dunia. Kita tidak perlu menunggu sampai besar untuk menyisipkan kemanusiaan. Orang akan sangat mengapresiasi hal ini, terutama negara-negara yang tingkat kemadaniannya sudah sangat tinggi. Mereka akan melihat, sejauh mana kita meletakkan kemanusiaan dalam bisnis kita,” tambah Jacky.
Kemanusiaan adalah sesuatu yang penting bukan hanya untuk kita tapi juga dunia. Harapannya kemanusiaan itu bisa menambah value preposition untuk menambah daya saing global. (wi)