wanitaindonesia.co – Membuat imajinasi tanpa batas seorang balita bertahan hingga usianya bertambah. Seperti yang Mama tahu, imajinasi kreatif seorang balita tak terbatas. Di dunianya, belum ada yang begitu mustahil, sehingga menemukan solusi kreatif tampak seperti kebiasaan bagi mereka. Imajinasi yang kuat, memungkinkan anak memiliki ekspresi kreatif dan permainan yang tak terkendali.
Namun, bertambahnya usia membuat kreativitas anak memainkan peran yang jauh lebih penting, ketika ia dihadapkan pada masalah dan ditempatkan dalam situasi yang membutuhkan solusi kreatif.
Oleh karena itu, Mama perlu belajar bagaimana melindungi dan menumbuhkan kreativitas pada anak sejak usia dini, sehingga kreativitas ini tetap ada padanya hingga tumbuh dewasa kelak.
Untuk itu. berikut Popmama.com akan memberikan 10 tips untuk mendorong kreativitas pada anak sejak usia dini. Yuk simak!
1. Menyediakan sumber daya yang tepat
Meskipun ekspresi diri kreatif seorang balita tidak terbatas, kreativitas berkembang ketika anak diizinkan untuk mempraktikkannya.
Dengan demikian, si Kecil yang menunjukkan minat alami pada musik, tari, seni visual, dan aplikasi praktis kreativitas lainnya, harus diberikan sumber daya yang cukup untuk meningkatkan keterampilannya.
Anak yang menunjukkan kecintaan pada menggambar, tidak boleh kehabisan kertas dan buku sketsa untuk menuangkan ide-idenya. Sedangkan, anak yang cenderung suka bermusik, harus memiliki alat musik dan iringan di sekitarnya.
Untuk mengetahui jenis sumber daya yang dibutuhkan anak, Mama perlu memberikan perhatian penuh. Amati apa yang menarik minat anak dan ajukan pertanyaan tentang apa yang ia sukai, dan pastikan anak memiliki sumber daya yang cukup untuk melakukan hal-hal ini.
Ingatlah bahwa ini juga tidak harus menggunakan barang-barang yang mahal. Faktanya, mendaur ulang barang-barang lama di rumah untuk tujuan kreatif bisa menjadi pelajaran bagus dalam membangun kreativitas itu sendiri.
2. Berikan tempat yang cukup untuk anak berkreasi
Salah satu sumber daya terpenting yang dapat Mama berikan untuk menumbuhkan kreativitas pada anak kecil adalah ruang.
Orangtua terkadang bisa terlalu terobsesi untuk menjaga hal-hal tetap pada tempatnya, sehingga akhirnya terlalu membatasi pengajaran kreatif anak. Balita membutuhkan ruang yang cukup, di mana ia bisa berantakan selama meningkatkan keterampilannya.
Mama bahkan tak memerlukan ruang bermain yang mewah untuk ini. Sebuah sudut di ruang tamu, halaman belakang, atau garasi bisa digunakan selama Mama tidak keberatan jika tempat itu menjadi berantakan sepanjang waktu.
3. Menghormati ruang kreatifnya
Setelah Mama menentukan tempat kreatif untuk si Kecil di rumah, siapa pun harus menghormati ruang itu.
Tidak peduli seberapa tergodanya untuk merapikan ‘pojok kreatif’ ini saat anak tertidur, Mama harus menahan diri, karena ini penting untuk memberi anak kekuatan dan otonomi atas ruang kreatifnya. Ini adalah tempat di mana imajinasi anak harus bisa menjadi liar dan bebas, jadi jangan mengaturnya.
Menghargai ruang kreatif anak tak hanya mencakup area fisik tempatnya berlatih kreativitas, tetapi juga mencakup ruang kepala kreatifnya.
Ketika Mama menyadari bahwa anak sedang mengalami lonjakan kreativitas, cobalah untuk tidak terlalu mengganggunya, kecuali untuk hal-hal yang tidak dapat dinegosiasikan seperti makanan, pekerjaan sekolah, atau pekerjaan mendesak lainnya.
Inspirasi tidak sering datang dua kali, jadi siapa pun harus memberi jalan ketika inspirasi muncul.
4. Berikan anak mainan yang tepat
Tidak semua mainan diciptakan sama. Ada beberapa yang fungsi utamanya adalah untuk menghibur, berbeda dengan mainan yang dirancang dengan hati-hati untuk mendorong pemikiran kreatif dan permainan imajinatif.
Teka-teki, LEGO, tanah liat, dan balok bangunan adalah pilihan utama, karena mainan ini memungkinkan permainan bebas dan tidak memaksakan banyak aturan tentang bagaimana anak harus bermain. Boneka juga memberikan banyak kesempatan untuk bermain peran imajinatif.
Saat bermain dengan balita, penting juga menahan diri untuk tidak mengoreksi. Aturan tak boleh berlaku untuk permainan bebas, karena tidak ada yang membunuh kreativitas lebih cepat daripada memberi tahu anak bahwa ia tidak bermain dengan benar.
Misalnya, jika anak bersikeras untuk menyusun LEGO, alih-alih menyatukannya untuk membuat figur. Pastikan Mama menunjukkan ‘cara umum’ untuk melakukannya, tetapi yakinkan anak bahwa ia dapat bermain dengan caranya sendiri.
Editors’ Picks
5. Menemukan sesuatu untuk dipuji dalam karya seninya
Cara lain yang pasti untuk meredam kreativitas anak kecil adalah mengkritik karya seninya secara berlebihan, mungkin itu puisi satu bait, menggambar ikan berwarna hitam, atau pertunjukan tari dadakan sebelum tidur.
Walaupun memberi kritikan adalah hal yang harus dihindari, tak disarankan untuk memuji anak-anak secara berlebihan atas karyanya.
Karena memberi tahu anak bahwa karyanya mungkin ada di museum atau merupakan “yang terbaik yang pernah Mama lihat”, berkontribusi pada peningkatan ego dan persepsi yang menyimpang tentang kenyataan.
Cara terbaik untuk mendorong kreativitas pada anak yang suka membuat seni atau pertunjukan adalah dengan menemukan sesuatu yang benar-benar Mama sukai dari karyanya, dan memuji bagian itu secara spesifik.
Ini bisa sesederhana pilihan warna dalam lukisan atau pilihan lagu untuk pertunjukan. Ini akan mendorong si Kecil untuk terus berkreasi sambil memberi tahunya bahwa ia akan selalu ada ruang untuk perbaikan di masa depan.
6. Minta pendapat anak tentang segala sesuatu
Seperti disebutkan sebelumnya, kreativitas melampaui ekspresi kreatif dan karya seni. Balita nantinya juga dapat menunjukkan kreativitasnya dalam memecahkan masalah dunia nyata.
Mama dapat membantunya mengembangkan keterampilan ini dengan meminta pendapat dan ide tentang hal-hal yang mudah, seperti bagaimana menghibur teman saat sedih, atau cara terbaik untuk mengatur ulang perabotan di kamarnya.
Ini memungkinkan anak untuk berlatih berpikir kritis sambil juga memberi tahu bahwa pandangan dan idenya penting dan diperhitungkan.
7. Jangan pernah menjatuhkan ide yang anak berikan
Berkaitan dengan poin yang dibahas di atas, Mama mungkin harus mempersiapkan diri ketika meminta ide pada si Kecil. Sarannya mungkin tidak masuk akal sama sekali. Ia mungkin datang dengan jawaban yang konyol.
Mengejek atau menolak ide-idenya secara langsung dapat menghancurkan kreativitas dan imajinasi anak, belum lagi itu membuat harga dirinya jatuh.
Mama mungkin harus bersedia mengerjakan idenya, tak peduli betapa mustahilnya hal itu pada awalnya. Jika idenya ternyata tidak berhasil, Mama harus membantu anak menyadarinya tanpa memberi tahunya secara gamblang .
Ajukan banyak pertanyaan ‘bagaimana jika’ untuk mengarahkan balita menyadari bahwa ia perlu menghasilkan lebih banyak ide. Ketika anak memberikan ide yang eksentrik tetapi bisa diterapkan, hibur dan kembangkan hingga menjadi solusi yang layak untuk masalah nyata.
Kepuasan yang akan ia peroleh dari berkontribusi pada ide, pasti akan memotivasi anak untuk mempraktikkan pemikiran yang lebih kreatif di masa depan.
8. Mencoba menjawab semua pertanyaan anak
Cara lain anak-anak menunjukkan sisi kreatifnya adalah dengan mengajukan pertanyaan, atau seribu pertanyaan setiap hari. Mungkin sulit bagi Mama untuk menjawab semua pertanyaan balita, tetapi Mama harus mencoba.
Jangan pernah menunjukkan bahwa Mama menjadi tidak sabar atau frustrasi dengan pertanyaannya yang tidak pernah berakhir karena rasa ingin tahunya. Rasa ingin tahu yang tinggi pertanda baik bahwa Mama membesarkan seorang pemikir.
Ingatlah bahwa Mama tidak harus memiliki semua jawaban. Terkadang, yang perlu dilakukan hanyalah menunjukkan rasa ingin tahu juga. Kemudian, Mama dan anak dapat bekerja sama dalam mencari tahu jawabannya,
Mungkin dengan bertanya kepada orang lain, melakukan eksperimen, atau menemukan jawaban secara online.
9. Tawarkan anak untuk mengikuti kelas seni yang diminatinya
Jika Mama berpikir si Kecil memiliki bakat alami dan kreativitas yang bisa dikembangkannya hingga usia dewasa, jenis dukungan terbaik yang dapat diberikan saat anak masih berusia dini adalah menawarkannya mengikuti kelas seni.
Ada kelas untuk segala macam usaha kreatif, dan Mama pasti akan menemukan satu yang sangat dinikmati anak. Namun tetap saja, Mama harus berhati-hati dengan jadwal anak yang bekerja terlalu keras.
Karena bagaimanapun anak mendapatkan tantangan dari kelas seninya, ia mungkin dengan mudah jatuh cinta dan terus berusaha. Kelas formal memang memiliki efek ini pada beberapa anak yang cocok, jadi Mama juga harus memerhatikan bagaimana jadwal belajar, kelas, dan istirahat tetap cukup dan tidak berlebihan.
10. Hindari memaksakan anak dalam menekuni bidang yang tak disukainya
Terakhir, Mama harus mengenali perbedaan antara mendorong kreativitas dan memaksanya. Yang pertama, memungkinkan anak untuk mengeksplorasi apa yang benar-benar ingin ia lakukan.
Sementara memaksa dapat mengganggu proses kreatif seorang anak. Ingatlah bahwa anak harus dibiarkan menikmati proses penciptaan, alih-alih imbalan apa pun yang ia peroleh pada akhirnya.
Misalnya, ketika anak mengikuti kontes seni dan menang, cobalah untuk tidak fokus sepenuhnya pada kemenangan, tetapi pada keterampilan dan sikapnya saat bersaing. Hal ini akan mendorong anak untuk lebih menghargai proses daripada hasil.
Ini juga berguna ketika ia tidak menang di masa depan, anak tidak akan kesulitan karena ia belajar untuk menikmati karya kreatif lebih dari apa pun yang bisa ia peroleh darinya.
Itulah beberapa cara untuk mendorong dan mempertahankan kreativitas seorang balita. Seringkali anak yang kehilangan kreativitasnya di awal kehidupan, diakibatkan karena sering dapat ejekan atau omelan alih-alih didorong untuk membiarkan kreativitas dan imajinasinya menjadi bebas.
Dengan melakukan beberapa tips di atas, Mama dapat mendorong dan menanamkan kreativitas ke dalam kehidupan anak, dan bukan menghilangkan kreativitas alaminya yang menjadi anugrah bagi setiap anak.