wanitaindonesia.co – Pada 2015 American Association of Poison Control Centers (APCC) menangani sekitar 2,2 juta kasus keracunan yang melibatkan anak-anak usia di bawah 6 tahun. Anak-anak pada usia tersebut memang cenderung punya kebiasaan memasukkan banyak hal ke dalam mulutnya. Jangan disepelekan, karena kebiasaan ini dapat mengancam keselamatan balita. Maka itu, orang tua perlu waspada agar anak terhindar dari bahaya keracunan di rumah.
Berikut 5 bahaya keracunan pada Anak yang perlu Anda waspadai:
Keracunan Deterjen
Menurut Rick Spiller, Direktur Central Ohio Poison Centre seperti dilansir dari parents.com, selama 2015 ada sekitar 11.528 anak-anak usia di bawah 5 tahun keracunan deterjen.
Sebagian besar kandungan dari produk deterjen adalah bahan kimia beracun. Masalahnya, anak-anak balita bisa tertarik pada bentuk dan kemasan menarik deterjen yang umumnya berwarna-warni. Bila anak tak sengaja menelan deterjen, akan menimbulkan efek seperti muntah, lesu, batuk, bersin-bersin, kesulitan bernapas, hingga tak jarang bisa menyebabkan kematian.
Pencegahan: Simpan deterjen dan produk cuci atau pembersih rumah tangga lainnya di tempat yang tidak bisa dijangkau anak, misalnya lemari atau rak di bagian atas. Atau, tempatkan bubuk/cairan deterjen dalam botol atau kotak berwarna hitam atau cokelat agar anak tidak tertarik untuk mengambilnya. Lalu, simpan di tempat yang aman dan jauh dari jaungkauan anak-anak.
Cairan untuk Rokok Elektrik
Peneliti Najat Saliba dari America University, Beirut, Lebanon, menyebut cairan atau liquid yang digunakan pada rokok elektrik mengandung zat berbahaya yang juga ditemukan pada asap rokok tembakau. Cairan rokok eletrik ini memang bermacam-macam rasa yang membuat anak-anak suka karena memiliki wangi khas permen.
Menurut Matt Noble, MD, seorang dokter toksikologi medis di Universitas Oregon Health & Science, di Portland, bila seorang balita keracunan cairan nikotin tersebut efek sampingnya muntah-muntah, berkeringat banyak, denyut jantung berdetak kencang, kejang-kejang, bahkan ada juga yang sampai koma. Dr. Noble baru-baru ini menerbitkan sebuah laporan dalam jurnal Annals of Emergency Medicine tentang kasus seorang anak hampir meninggal karena menelan nikotin cair yang dipakai dalam rokok eletrik.
Pencegahan: Orang tua harus tahu bahwa cairan rokok elektrik adalah racun mematikan. Kemasan, rasa dan warnanya dapat menjadi magnet bagi balita. Jauhkan penggunaan rokok eletrik di sekitar anak-anak. Buanglah kemasan cairan rokok elektrik ke dalam tempat sampah sehingga anak-anak tidak memiliki akses untuk mendapatkannya.
Minyak esensial
Minyak esensial seperti lavender, peppermint, kayu putih merupakan ekstrak murni dari tanaman yang dinilai aman. Tapi tidak selalu aman lho, Ma. Menurut pusat penelitian racun (poison center) Tennessee Vanderbilt University Medical Center, anak-anak lebih berisiko terpapar racun dari minyak esensial. Seperti dilansir dari parents.com, antara 2011 dan 2015 keracunan minyak yang berasal dari tanaman dan digunakan dalam produk aromatik dan homeopati, seperti tree oil, meningkat dua kali lipat. Paparan keracunan minyak esensial dapat terjadi jika anak mencoba minum minyak esensial atau ketika orang tua menggunakannya terlalu banyak.
Keracunan minyak esensial ini cukup serius dan akan menyebabkan gejala seperti ruam pada kulit, muntah, sakit perut, gangguan pernapasan, halusinasi, kejang, dan bahkan koma.
Pencegahan: Orang tua diharapkan cermat menggunakan bahan alami. Walaupun terbuat dari bahan alami, tidak menutup kemungkinan minyak esensial ini membahayakan. Karena itu simpanlah minyak esensial ini di dalam lemari terkunci dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Obat-obatan Hewan Peliharaan
Menurut sebuah studi baru yang diterbitkan Pediatrics Journal, dari 1 Januari 1999 sampai 31 Desember 2013, salah satu control center di Ohio menerima lebih dari 1.400 panggilan (rata-rata 95 panggilan setiap tahunnya) tentang anak-anak yang keracunan obat hewan peliharaan.
Sebesar 88% dari panggilan tersebut merupakan anak usia di bawah 5 tahun. Kebanyakan anak-anak bisa menemukan obat hewan peliharaan saat mereka bermain di rumah. Dan, sebanyak 23% nya saat orang tua berusaha untuk memberikan obat untuk hewan peliharaan.
Pencegahan: Memiliki hewan peliharaan sangat menyenangkan karena bisa menjadi teman di rumah. Namun Anda juga harus menjauhkan obat untuk hewan peliharaan dari jangkauan anak-anak. Jika akan memberikan obat untuk hewan peliharaan pastikan ketika anak-anak tidak berada dalam ruangan.
Kosmetik dan Produk Perawatan Tubuh
Mungkin terdengar sepele, namun kosmetik dan produk perawatan tubuh di dalam rumah juga bisa menyebabkan anak keracunan. Racun di rumah umumnya berupa kosmetik, produk perawatan pribadi dan minyak wangi yang dapat membahayakan kesehatan anak.
Pencegahan: Simpan kosmetik dan produk perawatan dari jangkauan anak-anak. Jangan letakkan produk beracun di wadah tanpa label atau wadah yang pernah digunakan untuk makanan. Singkirkan kosmetik yang sudah kedaluwarsa. Selalu awasi anak, terutama bila situasinya tidak aman untuk anak.
Cara mengatasi keracunan bahan kimia
– Rangsang anak supaya muntah. Caranya; buka mulut anak, sentuh pangkal tenggorokan atau tekak anak supaya muntah.
– Berikan susu dan telur mentah bila anak masih dalam keadaan sadar, untuk merangsangnya untuk muntah.
– Miringkan badan dan kepala anak, bila dia berada pada posisi tiduran. Bila ia duduk, bungkukkan badannya.
– Tahan kepala anak untuk tidak menunduk, supaya cairan muntahan tidak keluar lewat hidung.