wanitaindonesia.co – Salah satu hal yang membahagiakan saat punya anak perempuan adalah bisa main ‘salon-salonan’. Yang paling sederhana, sih, Anda bisa jadi hair stylist karena suka mengikat rambut balita Anda. Iya, saat rambut anak tumbuh semakin panjang, Anda tentu akan menyukai bereksperimen dengan sisir, jepit rambut, pita, dan aksesori lain untuk mengikat rambutnya.
Anda bisa mulai dari mengikat rambutnya dengan kuncir ekor kuda, menguncir dua dengan berbagai variasi, mengepang rambutnya, atau membuat bun (konde kecil). Anak pun terlihat lucu dan menggemaskan.
Tapi, Anda juga harus mengetahui aturan mengikat rambut balita agar rambutnya tidak rusak. Apa sajakah?
1. Jangan Diikat Saat Basah
Sebagian orang mungkin berpikir bahwa saat rambut basah, akan lebih mudah ditata saat mengikatnya. Perlu diperhatikan bahwa mengikat rambut saat masih basah akan membuat rambut menjadi rapuh dan meningkatkan risiko rontok.
Selain itu, juga akan memicu munculnya ketombe akibat kondisi kulit kepala yang lembap tidak mendapatkan sirkulasi udara yang cukup karena rambut terlalu rapat. Sehingga, air yang tidak dapat menguap bercampur bersama keringat dan mempermudah kotoran menempel di rambut dan berubah menjadi ketombe. Tunggu agar rambutnya kering sendiri, baru Anda bisa menyisir dan mengikatnya.
2. Jangan Terlalu Kencang Mengikat
Anda mungkin khawatir ikatan rambutnya mudah berantakan jika Anda kurang kencang mengikatnya. Apalagi jika anak terus menerus aktif bergerak ke sana-ke mari.
Mengikat rambut terlalu kencang akan membuat rambut mudah rontok. Anak bisa mengalami alopecia traksi, yakni kerontokan rambut akibat penarikan berulang yang sering dan berlangsung dalam waktu lama. Mengikat rambut terlalu kencang akan menciptakan tarikan yang kuat sehingga bisa merusak folikel rambut dan menarik rambut keluar dari kulit kepala atau mengalami kerontokan.
3. Tidak Terlalu Lama
Jangan biarkan rambut anak diikat terlalu lama. Ikat rambutnya hanya jika diperlukan saat ada acara saja, atau saat ia sedang melakukan aktivitas yang mengharuskan rambutnya rapi dan praktis. Terlalu lama menguncir rambut akan berpotensi membuat rambut rusak dan rontok. Biarkan rambut dan kulit kepalanya beristirahat.
4. Jangan Ikat Rambut Saat Tidur
Anak seorang teman punya kebiasaan ngiler saat tidur. Alhasil kebiasaannya tersebut membuat rambutnya bau karena terkena air liurnya. Ia pun berinisiatif menguncir rambut anaknya saat tidur.
Mengikat rambut saat tidur akan membuat rambut mudah patah dan mengalami kerontokan. Selain itu, mengikat rambut saat tidur juga dapat mengubah bentuk rambut menjadi bergelombang. Hal ini dikarenakan ada tekanan yang kuat di satu titik dalam waktu yang lama secara terus menerus.
Menguncir rambut saat tidur juga dapat menyebabkan kepala terasa pusing saat bangun. Hal ini dikarenakan kulit kepala yang juga beristirahat justru tetap mendapatkan tekanan dan tarikan.
5. Tidak Memakai Karet
Rambut berisiko terlilit dan menempel pada karet. Sehingga, saat karet ditarik untuk dilepaskan, ada helaian rambut yang juga ikut tertarik dan rontok. Anda bisa menggunakan pengikat rambut berbahan kain elastis atau langsung menggunakan jepitan rambut untuk meminimalkan risiko tersebut.
6. Jangan Menggunakan Hair Dryer atau Catokan Rambut
Anda mungkin berpikir untuk menggunakan peralatan elektronik ini untuk merapikan rambut anak sebelum diikat. Sebaiknya hilangkan rencana itu, ya, Ma. Peralatan elektronik dengan suhu yang panas dapat membuat rambut anak menjadi kering, mudah patah, dan bercabang.
7. Tidak Perlu Hair Spray atau Styling Gel
Ada orang tua yang mengaplikasikan styling gel sebelum rambut anak diikat agar mudah ditata dan dibuat berbagai macam gaya. Sebaiknya jangan lakukan ini, karena styling gel atau hair spray yang tidak bersih sempurna saat keramas akan menyisakan noda dan berpotensi memicu ketombe.
Gaya ikat rambut apa yang sudah Anda kuasai, Ma?