Jumat 17 Oktober 2025
Wanita Indonesia
Advertisement
  • HOME
  • WARTA
  • WISATA
  • TEKNOLOGI
  • GAYA HIDUP
  • TIPS
  • PARENTING
  • WANITA HEBAT
  • RESEP
  • INDEX
No Result
View All Result
Wanita Indonesia
  • HOME
  • WARTA
  • WISATA
  • TEKNOLOGI
  • GAYA HIDUP
  • TIPS
  • PARENTING
  • WANITA HEBAT
  • RESEP
  • INDEX
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Morning News
Home Technology Devices

Mau Ke Kampung Adat? Jadilah Turis Yang Bertanggung Jawab

redaksi by redaksi
September 24, 2021
0
Mau Ke Kampung Adat? Jadilah Turis Yang Bertanggung Jawab

wanitaindonesia.co – Banyak orang mengira bahwa kehidupan masyarakat adat sangat tertutup dari dunia luar. Padahal, tidak selalu begitu, kok. Mina Setra, Deputi Sekjen untuk Urusan Sosial Budaya di Aliansi Masyarakat Adat Nusantara menjelaskan, saat ini hanya sebagian kecil saja yang mengisolasi diri seperti itu. Misalnya, Baduy Dalam dan Orang Rimba. Sebagian besar anggota Masyarakat Adat sudah berbaur dengan dunia luar. Akibatnya, kehidupan mereka juga dipengaruhi oleh dunia luar, termasuk dalam berpakaian.

Travel blogger Satya Winnie bercerita soal generasi muda Baduy Dalam yang semakin ingin keluar dari komunitasnya karena melihat anak-anak muda Baduy Luar yang punya ponsel. “Bagi mereka, itu merupakan barang yang mewah, karena mereka belum pernah memilikinya. Padahal, ketika mereka sudah keluar, mereka tidak boleh masuk lagi. Ini bahaya untuk kelangsungan hidup masyarakat Baduy Dalam.”

Demi keberlanjutan hidup masyarakat adat, muncul Gerakan Pulang Kampung yang digagas Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN). Dengan gerakan ini anak muda memanggil teman-temannya yang bersekolah dan bekerja di kota untuk pulang dan mengurus kampung. Maka, sekarang banyak anak muda dari masyarakat adat yang akhirnya pulang.

READ ALSO

Mommy N Me Dibuka hari ini

Green Hajj Apps: Panduan Haji dan Umrah Ramah Lingkungan

“Mereka mampu berkarya dan mendatangkan penghasilan. Misalnya, anak-anak muda Minahasa, berkebun, menanam cabai dan tomat, dua bahan pangan segar yang selalu dicari oleh penduduk sana. Sekali panen keuntungannya bisa mencapai Rp150 juta. Penghasilannya jauh lebih besar daripada bekerja di kota,” kata Mina.

Yang membanggakan, ketika pulang kampung, anak-anak muda itu tidak hanya berkebun, melainkan juga mendirikan Sekolah Adat yang jumlahnya kini sudah berkembang menjadi 82 sekolah di berbagai daerah di Indonesia.

Sekolah adat memiliki kegiatan yang berbeda dari sekolah umum. Serupa living school, mereka mengajarkan berbagai hal yang terkait adat istiadat. Siswa sekolah adat belajar tentang cara menanam dan menugal padi, aturan adat, juga tarian, makanan, dan permainan tradisional. Mereka juga belajar tentang hutan, termasuk jenis tanaman dan binatang yang hidup di hutan.

Karena sudah berbaur dengan dunia luar, maka masyarakat adat juga terbuka terhadap wisatawan. “Masyarakat adat merupakan masyarakat yang dinamis, sangat senang kedatangan tamu dari luar komunitas. Pada dasarnya, mereka punya rasa ingin tahu yang tinggi. Yang jadi persoalan justru para tamu. Tidak semua turis bisa menghargai kebudayaan dan lingkungan,” kata Mina.

Menanggapi hal tersebut, Satya bercerita, seorang teman yang ia ajak ke Kampung Adat Waerebo, Nusa Tenggara Timur, mengenakan dress super mini. “Seharusnya turis belajar tentang cara bertutur dan berperilaku, jika ingin mengunjungi kampung adat. Memang belum ada panduan tertulisnya, tapi kita bisa gunakan common sense, paling tidak memakai baju yang sopan,” kata Satya, yang selalu membawa sarung ketika bertandang ke kampung adat.

Ia mengajak masyarakat modern untuk jadi turis yang bertanggung jawab, sekaligus turis yang manusiawi. Jangan hanya datang untuk foto-foto. “Ajaklah mereka berinteraksi. Kalau mereka belum bisa berbahasa Indonesia atau kita tidak bisa berbahasa mereka, saya biasanya menggunakan bahasa tubuh. Mari tinggalkan jejak yang baik,” kata Satya, merasa prihatin dengan turis yang hanya sibuk selfie.

Satya sendiri sangat senang mengunjungi kampung-kampung adat. Salah satu insight yang ia dapatkan adalah soal slow living. “Kehidupan yang kita jalani selama ini serba cepat, sedangkan di kampung adat serba lambat. Namun, hal itu tidak mengurangi kebahagiaan mereka. Manusia dituntut untuk beradaptasi, tetapi ketika memilih untuk tidak beradaptasi dengan teknologi, ternyata tidak apa-apa, kok. Dunia mereka tidak runtuh hanya karena tidak punya handphone atau televisi. Inilah yang saya kagumi dari mereka.” (wi)

Related Posts

Mommy N Me Dibuka hari ini
GAYA HIDUP

Mommy N Me Dibuka hari ini

Juli 2, 2022
Green Hajj Apps: Panduan Haji dan Umrah Ramah Lingkungan
WARTA

Green Hajj Apps: Panduan Haji dan Umrah Ramah Lingkungan

Juni 30, 2022
Yuk Liburan Ke Danau Habema
WISATA

Yuk Liburan Ke Danau Habema

Juni 29, 2022
Ayo Berlibur Ke Taman Nasional Lorentz Saat Libur Kerja
WISATA

Ayo Berlibur Ke Taman Nasional Lorentz Saat Libur Kerja

Juni 29, 2022
Yuk Liburan Ke Raja Ampat Sambil Nikmati Pemandangannya
WISATA

Yuk Liburan Ke Raja Ampat Sambil Nikmati Pemandangannya

Juni 29, 2022
Yukk Kepoin Taman Alun-Alun Kota Bekasi Ada Apa Saja
WISATA

Yukk Kepoin Taman Alun-Alun Kota Bekasi Ada Apa Saja

Juni 27, 2022
Next Post
Tragedi Bunuh Diri : Mengenal Kesehatan Mental, dan Upaya Pencegahannya

Tragedi Bunuh Diri : Mengenal Kesehatan Mental, dan Upaya Pencegahannya

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

POPULAR NEWS

Apakah Ada Khasiat Mandi Bersama Anak

Apakah Ada Khasiat Mandi Bersama Anak

Desember 23, 2021
Resep Makanan Dimusim Hujan Agar Badan Hangat

Tips Makanan Mencegah Penuaan Diri Diusia Tua

April 27, 2022
Deretan Idol K-Pop Siap Comeback di Bulan September

Deretan Idol K-Pop Siap Comeback di Bulan September

September 7, 2021

Why the next 10 years of hot songs will smash the last 10

Desember 19, 2015
Pilihan Aplikasi Karaoke Terbaik yang Mampu Bikin Kamu Rileks

Pilihan Aplikasi Karaoke Terbaik yang Mampu Bikin Kamu Rileks

Oktober 20, 2021

EDITOR'S PICK

Khasiat Semangka Untuk Bunda Hamil

Khasiat Semangka Untuk Bunda Hamil

April 4, 2022

Ayo Ajak Keluarga Berlibur Ke Garuda Wisnu Kencana Dijamin Seru

Mei 25, 2022
Liburan Ke Derawan Ada Apa Saja Disana

Liburan Ke Derawan Ada Apa Saja Disana

Juni 11, 2022
Inilah Sebuah Hal Yang Harus Ibu Pelajari Saat Persalinan Di Rumah Sakit

Inilah Sebuah Hal Yang Harus Ibu Pelajari Saat Persalinan Di Rumah Sakit

Mei 26, 2022
Wanita Indonesia

@ 2022 WANITAINDONESIA.CO

Menu

  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Redaksi

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • HOME
  • WARTA
  • WISATA
  • TEKNOLOGI
  • GAYA HIDUP
  • TIPS
  • PARENTING
  • WANITA HEBAT
  • RESEP
  • INDEX

@ 2022 WANITAINDONESIA.CO