wanitaindonesia.co – Makanan bernama cruller dipediksi bakal jadi tren atau the next big hit di ranah kuliner, menyusul kepopuleran Croffle (croissant waffle). Bagi banyak orang, cruller memang belum familier di telinga. Tapi sebenarnya, ini adalah perpaduan dari dua jenis makanan yang selama ini sering kita nikmati.
Walau dikenal demikian, sebenarnya ada dua jenis cruller dalam dunia pastry. Menurut banyak sember, cruller pertama kali dibuat oleh orang Jerman menggunakan adonan berragi seperti adonan donat. Adonan ini dibentuk segiempat dan dilubagi (diiris) bagian tengahnya. Kemudian, melalui lubang itu, adonan diputar. Proses selanjutnya adalah digoreng. Di Jerman dan di Eropa Timur, cruller jenis ini masih dijumpai. Dulu, membuat cruller menjadi kegiatan keluarga saat perayaan seperti Natal. Anak-anak bertugas membentuk adonannya, orang tua bertugas menggorengnya.
Jenis yang kedua adalah French cruller. Ini adalah versi yang saat ini mulai jadi perbincangan. Dibuat dari adonan choux pastry atau adonan kue sus dengan campuran tepung, mentega, dan telur. Yang khas adalah tampilanya yang cantik berkat penggunaan spuit bintang atau bunga saat membentuknya dengan piping bag.
French cruller adalah jenis yang kerap dijumpai di Amerika. Cruller milik brand raksasa Dunkin’ Donuts menjadi standar cruller di Negeri Paman Sam itu. Karena diproduksi secara masal, mereka tidak membentuknya dengan piping bag, melainkan dengan cetakan yang hasilnya meyerupai betuk French cruller tradisional.
Lalu apa bedanya dengan dessert Spanyol, churros? Adonan yang digunakan sama, cara masaknya pun sama sama digoreng. Bedanya, churros berbentuk panjang dan menggunakan taburan gula dan kayu manis. Sedangkan cruller umumnya menggunakan glaze sebagai topping-nya.