wanitaindonesia.co – Pernahkah kamu menanam tanaman? Apakah tanaman tersebut bertahan lama? Jika, iya, maka tanaman yang kamu tanam sesuai dengan tempat hidupnya. Namun, jika tumbuhan yang baru kamu tanam langsung mati, maka ada ketidaksesuaian antara tanaman dengan lingkungan tempat hidupnya. Hal ini disebut dengan adaptasi.
Dalam Biologi, terdapat tiga macam adaptasi makhluk hidup, yakni adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi, dan adaptasi tingkah laku. Adaptasi yang terjadi pada tanaman yakni adaptasi morfologi.
Apa itu adaptasi morfologi?
Adaptasi morfologi yakni penyesuaian hidup tumbuhan yang ditandai dengan perubahan pada bentuk daun, akar, dan batang.
Adaptasi morfologi pada tumbuhan dibagi menjadi tiga yaitu hidrofit, higrofit dan xerofit.
Ketiga jenis tempat hidup itu berbeda-beda, ada yang di air, di tempat yang lembab hingga di tempat yang sangat kering.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini rangkuman informasi mengenai pengertian hidrofit, higrofit dan xerofit beserta contohnya. Simak dan belajar bersama yuk!
1. Tumbuhan hidrofit
Hidrofit adalah tumbuhan yang mampu menyesuaikan diri di daerah perairan, baik terbenam sebagian atau seluruh tubuhnya.
Ciri-ciri tumbuhan hidrofit:
- Memiliki daun yang lebar dan tipis untuk mempercepat proses penguapan dan mengapung di permukaan air.
- Mempunyai rongga antara sel yang berisi udara agar bisa mengapung di air.
- Memiliki banyak stomata yang terletak di permukaan daun. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan laju transpirasi tumbuhan dan membuang kelebihan air dalam tubuh dengan penguapan.
- Mempunyai tangkai berongga yang berisi udara.
- Mempunyai akar yang tertanam di dalam air. Akarnya pendek dan halus, guna membatasi penyerapan air yang terlalu banyak. Selain itu, akarnya pun lebat sehingga dapat menjaga tumbuhan agar tidak terbalik.
Contoh tanaman hidrofit:
- Kangkung
- Teratai
- Eceng gondok
- Padi
- Bunga lili
- Selada laut
2. Tumbuhan higrofit
Higrofit adalah tumbuhan yang hidup di daerah lembab. Tanaman ini tumbuh di atas tanah dengan lahan yang lembab dan mengandung banyak air dan uap udara di sekitarnya.
Tumbuhan ini biasanya ditemukan di rawa, hutan basah atau daerah-daerah yang memiliki curah hujan tinggi.
Ciri-ciri tumbuhan higrofit:
- Memiliki daun yang tipis dan lebar.
- Daunnya memiliki banyak stomata yang berfungsi untuk proses penguapan lebih cepat.
- Batang tumbuhan higrofit tidak tampak karena ada di dalam tanah dan daunnya yang masih muda biasanya melingkar atau menggulung.
Contoh tanaman higrofit:
- Tumbuhan paku
- Lumut
- Keladi
3. Tumbuhan xerofit
Xerofit adalah tumbuhan yang mampu beradaptasi di lingkungan kering.
Ciri-ciri tumbuhan xerofit:
- Memiliki daun yang tebal, luas daun sempit, bentuknya bersisik atau berubah menjadi duri dan ada juga yang tidak memiliki daun. Bentuk daun ini bertujuan untuk mengurangi penguapan.
- Seluruh tubuhnya dilapisi oleh lapisan kutikula atau lapisan lilin. Lapisan tersebut pun bertujuan untuk mengurangi penguapan.
- Memiliki batang tubuhnya tebal dan berongga seperti spons untuk menyimpan cadangan air.
- Memiliki akar panjang dan tersebar luas.
Contoh tanaman xerofit:
- Kaktus
- Lidah buaya
- Pohon kurma
- Adenium
- Pohon buah naga
Nah itulah beberapa macam tempat beradaptasi tumbuhan. Jadi, mulai sekarang jika kamu ingin menanam tumbuhan pastikan lingkungan rumahmu dapat membuat tumbuhan tersebut beradaptasi, ya. Supaya tumbuhan tersebut tidak cepat mati dan tumbuh besar sesuai keinginanmu. Selamat menanam!