wanitaindonesia.co – Optimalkan ASI eksklusif untuk buah hati. Mama tengah dalam masa menyusui? Banyak Mama baru yang merasa kesulitan saat harus menyusui si Kecil pada awalnya. Meskipun sudah sering makan makanan bergizi untuk ASI booster, namun Mama masih merasa produksi ASI nya belum maksimal.
Tapi nggak perlu khawatir Ma, perjalanan menyusui memang tidak selalu berjalan dengan mulus untuk sebagian ibu. Setiap ibu juga mengalami kondisi dan pengalaman yang berbeda-beda. Meskipun prosesnya tidak mudah, tapi ada segudang manfaat untuk si Kecil di setiap tetesnya.
Nah, untuk mengoptimalkan , ada beberapa hal yang perlu Mama perhatikan. Apa saja? Simak di bawah ini, Ma!
1. Stres bisa jadi faktor utama
Menyusui adalah momen terpenting bagi tumbuh kembang anak. Namun, menyusui tidak selalu berjalan lancar karena ada masanya Mama akan mudah merasa stres. Mama perlu ingat ya, kalau itu sendiri bisa jadi faktor utama yang memengaruhi produksi ASI. Bahkan tanpa disadari, kondisi ini bisa berpengaruh pada berkurangnya produksi hormon oksitosin, hormon yang membantu kelancaran produksi ASI.
2. Pelekatan menyusui yang tidak tepat
Pelekatan menyusui adalah momen ketika bayi memasukkan puting dan areola (area gelap di sekitar puting) ke dalam mulut si Kecil. Penting banget nih buat Mama ketahui, tentang bagaimana cara pelekatan yang baik sehingga bayi bisa mendapat ASI secara optimal. Selain itu, kegagalan menyusui juga bisa disebabkan oleh kesalahan saat memosisikan kepala dan mulut bayi pada puting.
Posisi yang salah bisa membuat puting menjadi lecet, sehingga nantinya Mama merasa tidak nyaman saat menyusui si Kecil. Mama bisa mencoba untuk menempatkan wajah bayi ke dekat payudara, lalu gunakan tangan Mama yang lainnya untuk memegang payudara.
Kemudian, letakkan ibu jari Mama di bagian atas puting dan jari-jari lainnya di bagian bawah puting, hingga membentuk huruf C. Usahakan agar puting masuk cukup jauh ke dalam mulut si Kecil hingga bibirnya menutup area areola Busui.
3. Pastikan mengonsumsi cukup air mineral selama menyusui
Tahukah Ma, kalau 87% kandungan ASI tersusun dari air? 600-700 ml kandungan air dalam tubuh Mama lah yang digunakan untuk memproduksi ASI*. Oleh karena itu, Mama yang menyusui dianjurkan minum lebih banyak dari biasanya. Dengan selalu terhidrasi, Mama bisa tetap aktif dan sehat selama menyusui.
Berdasarkan anjuran Kementerian Kesehatan pada Angka Kecukupan Gizi Bagi Orang Indonesia (2013), ibu menyusui perlu minum minimal 10 gelas atau minimal 2.5 liter per hari. Selalu sedia air mineral di dekat mama saat menyusui, sehingga Mama terhindar dari risiko kurang cukup minum. Tapi jangan cuman memperhaikan kuantitasnya aja ya Ma, kualitas air yang dikonsumsi saat menyusui sama pentingnya untuk dicermati. Apa yang Mama konsumsi akan berdampak juga pada calon buah hati kan Ma?
Nah, AQUA bisa menjadi solusi tepat. memiliki 3 perlindungan, yaitu melindungi ekosistem sumber airnya, menjaga kandungan mineralnya, dan diproses secara seksama tanpa tersentuh tangan.
Sebelum sampai ke rumah Mama, AQUA sudah melewati lebih dari 400 parameter cek. Tutup galon AQUA juga berbeda loh Moms, menggunakan teknologi double injection untuk mengunci kemurnian mineral di dalamnya. Jadi jelas aman dan terlindungi.
Pastikan kebutuhan hidrasi keluarga terpenuhi dengan
4. Masalah hormon pada Mama
Perlu diketahui juga nih Ma, bahwa produksi ASI berhubungan erat dengan beberapa hormon yang terdapat di dalam tubuh ibu menyusui. Beberapa di antaranya adalah hormon prolaktin dan oksitosin. Prolaktin merupakan hormon yang diproduksi di bagian depan kelenjar hipofisis (pituitary), rahim, otak, payudara, prostat, lapisan lemak, kulit, dan sel-sel imun. Bagi perempuan, hormon prolaktin sangat berfungsi untuk merangsang produksi ASI dan pertumbuhan payudara, serta membantu pengaturan siklus haid.
Sedangkan kadar hormon prolaktin dalam tubuh wanita, juga akan meningkat selama masa kehamilan hingga menyusui, dan akan kembali normal setelah beberapa bulan menyusui. Jadi semakin sering bayi menyusui, maka kadar hormon ini juga akan terus terstimulasi untuk memproduksi ASI.
5. Pemakaian alat KB
Penggunaan alat kontrasepsi pada ibu yang menyusui juga dapat memengaruhi jumlah produksi ASI. Karena itu, Mama perlu memperhatikan dengan baik pemakaian alat KB yang tepat. Banyak ibu menyusui yang mengonsumsi pil KB menemukan bahwa produksi ASI tetap biasa. Namun, untuk beberapa orang justru menyebabkan penurunan pada produksi ASI. Kondisi ini lebih mungkin terjadi jika ibu menyusui mulai menggunakan kontrasepsi sebelum bayi berusia empat bulan.
Langkah pertama untuk meningkatkan suplai ASI lagi adalah dengan konsumsi kontrasepsi hormonal. Pastikan untuk konsultasi dengan dokter tentang cara pengendalian kehamilan yang tepat, sehingga tidak mengganggu produksi ASI. (wi)