Rabu 15 Oktober 2025
Wanita Indonesia
Advertisement
  • HOME
  • WARTA
  • WISATA
  • TEKNOLOGI
  • GAYA HIDUP
  • TIPS
  • PARENTING
  • WANITA HEBAT
  • RESEP
  • INDEX
No Result
View All Result
Wanita Indonesia
  • HOME
  • WARTA
  • WISATA
  • TEKNOLOGI
  • GAYA HIDUP
  • TIPS
  • PARENTING
  • WANITA HEBAT
  • RESEP
  • INDEX
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Morning News
Home GAYA HIDUP

Tingkah Laku Polri-TNI: Dari Flexing sampai Narsistik

redaksi by redaksi
Oktober 6, 2021
0
Tingkah Laku Polri-TNI: Dari Flexing sampai Narsistik

READ ALSO

Didepan 300 Mahasiswa, Unilever Indonesia : Tolerance is Key

Di Mommy and Me 2022 Ada Stroller Magicfold dan Bonikka !

wanitaindonesia.co – Masa depan cerah abdi negara, termasuk polisi dan TNI membuat sebagian anggota muda senang mendekati perempuan dengan memamerkan jabatan mereka.

Tingkah laku sebagian orang berseragam—polisi dan TNI muda, sering kali bikin geleng-geleng kepala. Buktinya, muncul akun Twitter @txtdrberseragam yang menyuarakan keresahan warganet tentang hal ini. Misalnya, foto berpose memegang senjata dengan caption yang bikin bergidik, video abdi negara bersikap arogan, dan curhatan perempuan didekati laki-laki dari akademi militer.

Alih-alih menuai simpati dari masyarakat, kelakuan abdi negara ini justru bikin heran. Enggak jarang mereka menjadi bulan-bulanan warganet, terutama cara mereka mendekati perempuan yang unik dan sering kali enggak menggunakan etika.

Hal ini terjadi pada seorang perempuan di Tangerang Selatan yang pekan lalu semestinya ditilang, akibat menerobos lampu merah. Namun, polisi berinisial FA itu justru menanyakan status pernikahannya dan meminta nomor telepon, sebelum si perempuan dibiarkan meninggalkan tempat.

Ternyata, kontak itu digunakannya untuk kepentingan pribadi, bukan keperluan melanjutkan kasus. FA menelepon perempuan tersebut dini hari, dan berusaha mengontaknya seharian penuh walau tak menerima respons.

Ada juga yang menggoda dengan memuji kecantikan lawan bicaranya, lalu bertanya, “Ade suka enggak lihat cowok badan bagus gitu, suka olahraga, kayak aa?” dan mengirimkan foto shirtless.

Itu baru contoh-contoh mereka flexing alias menunjukkan sikap pamer atas apa yang dipunyai. Ada juga kasus ketika seorang polisi militer angkatan laut yang menggunakan kekuasaannya saat ia seharusnya ditilang karena ia dan sopirnya tidak menggunakan sabuk pengaman. Sempat-sempatnya kejadian tersebut juga direkam oleh si sopir.

Dalam video yang diunggah pada Februari lalu, polisi lalu lintas hanya menghampiri mobil dan bersalaman dengan sang sopir saat ia melihat sosok yang duduk di kursi penumpang. Pun polisi militer tersebut hanya cengengesan, tampak jemawa memperlihatkan statusnya.

Walaupun tingkah laku para abdi negara ini jadi hiburan warganet, saya penasaran apa yang bikin mereka hobi flexing dan membanggakan kekuasaannya.

Gaji dan Tunjangan Menjamin Masa Depan

“Lulus pendidikan akmil, udah dijamin negara sampai tua. Mahasiswa lulus pengangguran dulu, kalau kerja belum tentu karyawan tetap.”

Kalimat tersebut diucapkan oleh seorang abdi negara yang sepertinya sedang menikmati hasil jerih payahnya. Memang, gaji dan tunjangan yang diterima merupakan salah satu alasan mereka membanggakan pekerjaannya.

Berdasarkan PP Nomor 16 Tahun 2019, gaji pokok TNI berpangkat tamtama terendah berkisar Rp1,6 juta dan tertinggi Rp2,9 juta. Sementara pangkat perwira tinggi, yaitu Brigjen, Laksamana Pertama, dan Marsekal Pertama senilai Rp3,29 juta, dan gaji Jenderal, Laksamana, dan Marsekal yang sudah bertugas 32 tahun sejumlah Rp5,93 juta.

Namun, itu belum mencakup tunjangan kinerja berdasarkan Perpres Nomor 102 Tahun 2018. Pun masih ada beberapa tunjangan lainnya yang diatur dalam Permenhan Nomor 33 Tahun 2017, mencakup tunjangan istri atau suami sebesar 10 persen gaji pokok, tunjangan anak senilai 2 persen gaji pokok dengan maksimal dua anak, dan tunjangan pangan, uang lauk-pauk.

Baik TNI maupun POLRI menerima upah yang setara. Perbedaannya terletak pada nomor peraturan pemerintah yang mengatur.

Sekarang lebih jelas kenapa segelintir abdi negara muda hobinya membesarkan diri sendiri. Wong mereka punya kepastian masa depan cerah, jadi anggapannya bisa menjamin hidupnya sendiri beserta pasangan dan anaknya kelak. Selain itu, pekerjaan ini menuntut profesionalisme yang tinggi.

Perilaku Narsistik Abdi Negara

Mengutip WebMD, perilaku abdi negara ini dapat dikategorikan dalam tiga narcissistic behavior. Pertama, sense of entitlement atau rasa berhak. Ini merupakan keyakinan orang-orang dengan narsisisme yang merasa dirinya lebih unggul dari orang lain, dan pantas menerima perlakuan khusus.

Perilaku tersebut berkaitan dengan yang perilaku kedua, yakni arogan. Orang-orang narsistik melihat diri mereka superior dibandingkan orang-orang di sekitarnya, tapi hal ini berdampak pada perilakunya yang tidak sopan atau abusive, karena tidak menerima perilaku yang menurutnya pantas diterima.

Dalam konteks menggoda dan mendekati perempuan melalui pesan teks misalnya. Biasanya, polisi dan TNI laki-laki merasa tersinggung dan mengancam ketika perlakuan lawan bicaranya menurut mereka tidak sopan dan tidak sesuai ekspektasi. Mungkin yang diharapkan adalah sikap manut, menghargai, dan bangga karena termasuk “perempuan terpilih.”

Enggak sedikit dari laki-laki ini yang menunjukkan marah dan kekecewaannya dengan tutur kata kasar dan merendahkan, seperti beberapa contoh berikut ini.

“Usia berapa kamu? Kok berani memanggil saya pakai ‘kamu’?”

“Aku bukan sombong, hanya berpangkat calon taruna Tk I jadi tinggal milih cewek. Daripada mahasiswa susah milihnya.” 

Yang ketiga adalah need for admiration atau kebutuhan untuk dikagumi. Biasanya, mereka yang narsistik cenderung ingin dipuji dan dikagumi, membutuhkan validasi dari orang lain, dan sering membual tentang dirinya sendiri.

Tampaknya ini salah satu alasan mereka senang pamer lewat status WhatsApp maupun saat berkenalan dengan seseorang. Mungkin bekerja sebagai abdi negara memperbesar martabat dan kebanggaan mereka mengingat proses rekrutmen yang panjang dan melelahkan. Jadi, wajar kalau ia mau pencapaiannya diakui orang lain.

Contohnya, Instagram story seorang tentara yang menampilkan foto kelompoknya sedang berjalan menuju sebuah tempat, lengkap dengan caption berbunyi, “Kami memang bukan lulusan S1, tapi banyak S1 yang pengen seperti kami, tapi tidak kesampaian.”

Entah disadari atau tidak, kalimat-kalimat flexing yang bertujuan menyanjung diri sendiri itu sebenarnya memuat sindiran dan berpotensi menyakiti orang lain.

Melansir Verywell Mind, perilaku narsistik dapat berujung pada narcissistic abuse, yaitu manipulasi dan sikap penyalahgunaan yang berdampak terhadap orang-orang di sekitarnya. Jika melihat polisi dan TNI yang narsistik, dampak yang ditimbulkan berupa kekerasan verbal berbentuk criticism.

Criticism didefinisikan sebagai komentar kasar yang dilakukan untuk membuat orang lain merasa buruk tentang dirinya sendiri, yang sengaja dilakukan untuk menyakiti perasaannya.

Mungkin mereka yang pernah berkomunikasi, atau membaca status media sosial polisi dan TNI berkepribadian demikian, tidak begitu menanggapi perkataan yang diucapkan dan unggahan yang dilihat. Namun, bukan berarti mereka sepenuhnya mengabaikan ini.

Enggak ada yang tahu kalau ternyata mereka menginternalisasi ke dalam dirinya. Masih dari curhatan warganet ke Twitter @txtdrberseragam, seorang abdi negara enggak rela ditolak perempuan. Sebagai balasan, ia meremehkan perempuan tersebut dengan mengatakan dirinya belum tentu masih perawan.

Dari kasus ini, saya punya tiga poin yang semoga dimengerti dan direfleksikan abdi negara.

Pertama, keperawanan perempuan bukan urusan siapa pun, selain dirinya sendiri. Kedua, perlu dipahami enggak semua orang menilai laki-laki berseragam lebih menawan dan mendambakan. Ketiga, enggak ada yang melarang untuk bangga—bahkan flexing atas pencapaian. Namun, coba pertimbangkan, sepertinya enggak perlu kok sampai merendahkan orang lain.

Tags: flexingnarsistikPOLRIstereotipTNI

Related Posts

Didepan 300 Mahasiswa, Unilever Indonesia : Tolerance is Key
GAYA HIDUP

Didepan 300 Mahasiswa, Unilever Indonesia : Tolerance is Key

Juli 2, 2022
Di Mommy and Me 2022 Ada Stroller Magicfold dan Bonikka !
GAYA HIDUP

Di Mommy and Me 2022 Ada Stroller Magicfold dan Bonikka !

Juli 2, 2022
Mommy N Me Dibuka hari ini
GAYA HIDUP

Mommy N Me Dibuka hari ini

Juli 2, 2022
Cara Gampang Mengungkapkan Perasaan Kepada Wanita Yang Kamu Sukai
GAYA HIDUP

Cara Gampang Mengungkapkan Perasaan Kepada Wanita Yang Kamu Sukai

Juli 2, 2022
Tanda Wanita Yang Memendam Perasaan Cinta
GAYA HIDUP

Tanda Wanita Yang Memendam Perasaan Cinta

Juli 2, 2022
Hal Yang Membuat Hati Wanita Menjadi Sakit Hati
GAYA HIDUP

Hal Yang Membuat Hati Wanita Menjadi Sakit Hati

Juli 2, 2022
Next Post
Brantas Abipraya Persiapkan Wajah Baru Pantai Marina, Labuan Bajo

Brantas Abipraya Persiapkan Wajah Baru Pantai Marina, Labuan Bajo

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

POPULAR NEWS

Apakah Ada Khasiat Mandi Bersama Anak

Apakah Ada Khasiat Mandi Bersama Anak

Desember 23, 2021
Resep Makanan Dimusim Hujan Agar Badan Hangat

Tips Makanan Mencegah Penuaan Diri Diusia Tua

April 27, 2022
Deretan Idol K-Pop Siap Comeback di Bulan September

Deretan Idol K-Pop Siap Comeback di Bulan September

September 7, 2021

Why the next 10 years of hot songs will smash the last 10

Desember 19, 2015
Pilihan Aplikasi Karaoke Terbaik yang Mampu Bikin Kamu Rileks

Pilihan Aplikasi Karaoke Terbaik yang Mampu Bikin Kamu Rileks

Oktober 20, 2021

EDITOR'S PICK

Resep Cumi Telur Asin, Enak Dan Bikin Ketagihan

Resep Cumi Telur Asin, Enak Dan Bikin Ketagihan

Mei 1, 2022
Setahun Jadi Rahasia, Wine Agnes Monica Sold Out Hitungan Jam

Setahun Jadi Rahasia, Wine Agnes Monica Sold Out Hitungan Jam

September 21, 2021
Syarat Vaksinasi Covid 19 Untuk Anak

Syarat Vaksinasi Covid 19 Untuk Anak

April 8, 2022
Sepinya Turis Di Masa Pandemi: Perempuan Dan Pekerja Paling Kena Dampaknya

Sepinya Turis Di Masa Pandemi: Perempuan Dan Pekerja Paling Kena Dampaknya

September 20, 2021
Wanita Indonesia

@ 2022 WANITAINDONESIA.CO

Menu

  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Redaksi

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • HOME
  • WARTA
  • WISATA
  • TEKNOLOGI
  • GAYA HIDUP
  • TIPS
  • PARENTING
  • WANITA HEBAT
  • RESEP
  • INDEX

@ 2022 WANITAINDONESIA.CO