wanitaindonesia.co – Dalam bukunya berjudul The Year After Childbirth (Fireside, 1996), Sheila Kitzinger memperkenalkan istilah babymoon untuk pertama kalinya. Menurutnya, babymoon merupakan rekreasi yang dilakukan oleh calon Ibu dan Ayah sebelum melahirkan. Mirip-mirip seperti honeymoon.
Bedanya, banyak yang perlu dipersiapkan sebelum Ibu melakukan babymoon. Misalnya, Ibu harus mengetahui kondisi medis selama menjalani kehamilan dan sebaiknya lokasi babymoon tidak terlalu jauh. Babymoon penting dilakukan oleh calon orangtua karena memiliki banyak manfaat, diantaranya :
Merekatkan hubungan Ayah dan Ibu
Selama menjalani kehamilan, calon orang tua fokus pada kesehatan Ibu dan janin. Sebagai pasangan masing-masing kerap lupa bermesraan. Terutama, jika Bunda sering mengalami mood swing. Betapa gemasnya ayah menghadapinya.
Manfaatkan babymoon sebagai sarana untuk merekatkan hubungan kembali. Jangan lupa berterima kasih pada suami yang mendampingi masa kehamilan dengan penuh kesabaran.
Persiapan sebelum menjadi orang tua
Kelak, setelah Anda melahirkan, waktu dan perhatian Anda sekeluarga akan tercurah untuk si kecil. Semakin sedikit waktu yang tersisa untuk Anda kecuali Anda punya banyak baby sitter.
Puaskan bermesraan dengan suami.
Menghilangkan stres
Dari trimester pertama hingga trimester kedua, Anda akan mengalami banyak perubahan termasuk bertambahnya berat badan. Lupakan sejenak hal-hal yang membuat Anda stres saat hamil. Relaks sejenak dengan suami saat babymoon.
Persiapan babymoon
Menurut informasi dari American Congress of Obstetricians Gynecologist (ACOG), sebaiknya Bunda melakukan perjalanan di usia kehamilan 14-28 minggu atau di trimester kedua.
Pada kehamilan trimester kedua, secara fisik Bunda sudah cukup kuat untuk bepergian. Kecuali, Bunda mengalami gejala medis serius. Hindari melakukan perjalanan di usia kehamilan 32 minggu.
Yang Bunda perlu perhatikan saat babymoon yaitu :
Sudah mendapat izin dokter, mengingat Bunda sedang hamil. Tak perlu memaksakan diri bila tidak mendapat izin dokter.
Lokasi babymoon sebaiknya di dalam negeri. Karena perjalanan jauh akan membuat Bunda merasa tidak nyaman duduk terlalu lama di dalam pesawat.
Fasilitas kesehatan mudah diakses bila terjadi kedaruratan. Catat alamat dan nomor telepon klinik atau rumah sakit terdekat dengan tempat Anda menginap.
Bawa makanan kecil karena belum tentu Anda mendapatkan tempat makan dengan mudah di perjalanan. Hindari makanan yang tidak dimasak selama di perjalanan dan di tempat tujuan. Sushi atau lalapan sebaiknya Anda hindari untuk menghindari risiko kontaminasi.